AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat AS (US Army) dan BAE Systems telah menyelesaikan kontrak senilai lebih dari 440 juta dolar AS untuk memproduksi lebih dari 200 Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) Bradley varian terbaru M2A4E1.
Pesanan baru tersebut merupakan bagian dari upaya modernisasi yang lebih besar guna mengisi kembali stok AS, karena beberapa Bradley telah ditransfer ke Ukraina untuk mendukung upaya pertahanannya melawan agresi Rusia.
M2A4E1 adalah kendaraan tempur infanteri tercanggih dari keluarga Bradley yang akan memainkan peran penting dalam Tim Tempur Brigade Lapis Baja (ABCT) US Army.
Platform ini menawarkan peningkatan signifikan dalam kinerja medan perangnya, termasuk elektronik digital yang meningkatkan kewaspadaan situasional, konektivitas jaringan, dan kemampuan komunikasi.
Versi A4E1 dirancang untuk beroperasi di berbagai lingkungan dan situasi pertempuran, memberikan perlindungan dan kemampuan ofensif yang lebih baik.
Dibuat dengan fokus pada ketahanan dan kesamaan desain dengan versi lama untuk mengurangi tantangan logistik.
Varian A4E1 memastikan prajurit dapat secara efektif melawan berbagai ancaman, apa pun medan atau kondisi pertempurannya.
Produksi M2A4E1 bakal dilakukan di sejumlah fasilitas BAE Systems, termasuk lokasi di South Carolina, Alabama, Minnesota, California, Michigan, dan Pennsylvania.
Jaringan industri yang luas ini memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan US Army akan kendaraan tempur yang canggih dan andal secara tepat waktu. (RBS)