AIRSPACE REVIEW – Departemen Luar Negeri telah menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (FMS) kepada Pemerintah Singapura atas rudal udara ke udara jarak menengah canggih AIM-120C-8 AMRAAM dan peralatan terkait senilai 133 juta USD.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberitahukan Kongres tentang kemungkinan penjualan tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Singapura telah mengajukan pembelian 54 rudal AIM-120C-8 AMRAAM dan dua bagian panduan AIM-120C-8.
Barang-barang non-MDE (non-Major Defense Equipment) juga turut disertakan seperti suku cadang bagian kontrol AMRAAM, wadah rudal, dan peralatan pendukung, Peralatan Uji-Terintegrasi Amunisi Umum (BIT)/Pemrograman Ulang (CMBRE), Set Uji Komputer Grup Adaptor ADU-89/E, suku cadang, barang habis pakai dan aksesori.
Kemudian dukungan perbaikan dan pengembalian, dukungan dan perangkat lunak sistem persenjataan, dan pengiriman serta dukungan perangkat lunak yang diklasifikasikan.
Lalu publikasi dan dokumentasi teknis yang diklasifikasikan dan tidak diklasifikasikan, dukungan dan peralatan pelatihan, studi dan survei, layanan dukungan teknik, teknis, dan logistik Pemerintah dan kontraktor AS, dan elemen terkait lainnya dari logistik dan dukungan program.
Disebutkan oleh DSCA, penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra strategis yang merupakan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Asia.
Penjualan ini juga akan memenuhi kebutuhan Singapura untuk mempertahankan kesiapan operasional dan interoperabilitas dengan pasukan AS dan koalisi.
Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas Singapura dalam operasi pelatihan dan tempur serta berkontribusi pada stabilitas dan pencegahan di kawasan Indo-Pasifik.
Bertindak selaku kontraktor utama dalam penjualan ini adalah RTX Corporation di Tucson, Arizona. (RNS)