Perang akan semakin sengit, AS akan mengizinkan penggunaan rudal ATACMS dan Storm Shadow untuk menyerang wilayah Rusia

ATACMS dan Storm ShadowIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Perubahan kebijakan besar dalam Perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari 2,5 tahun segera dilakukan ketika Amerika Serikat pada akhirnya akan mengizinkan penggunaan rudal balistik ATACMS dan rudal jelajah Storm Shadow (SCALP EG) untuk menyerang wilayah Rusia.

The Guardian melaporkan, pembahasan mengenai hal itu muncul saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv.

“Kunjungan bersama hari Rabu ke Kyiv oleh Blinken dan Lammy untuk bertemu Zelenskiy tidak akan terjadi jika tidak ada keputusan positif mengenai Storm Shadow,” tulis laporan tersebut mengutip pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

Meski demikian, dalam konferensi pers di Kyiv usai pertemuan dengan Zelensky, Blinken maupun Lammy tidak memaparkan bahwa izin tersebut akan segera diberikan.

Keduanya mengatakan akan membahas masalah tersebut terlebih dahulu dengan atasan mereka masing-masing, yakni Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

“Di antara hal-hal lain, kami membahas tembakan jarak jauh, tetapi juga sejumlah hal lainnya,” kata Blinken.

Blinken memastikan bahwa hasil diskusi tersebut akan dibawa ke Washington untuk memberi tahu Presiden Biden di Washington.

Sperti diketahui, salah satu alasan utama pemerintahan Biden sejauh ini menolak izin bagi Ukraina untuk menggunakan ATACMS di wilayah Rusia adalah ketakutan akan meluasnya konflik di luar Rusia dan Ukraina dan meningkatkan ketegangan antara NATO dan negara bersenjata nuklir tersebut.

Namun, ketika ditanya tentang kekhawatiran tersebut, Blinken mengatakan bahwa Rusia lah penyebabnya.

“Kami telah melihat Rusia kini mengejar dan memang meningkatkan serangannya di dalam Ukraina, terhadap warga sipil, infrastruktur energi, serta militer Ukraina yang membela negaranya, dan kami kini telah melihat tindakan Rusia ini… memperoleh rudal balistik dari Iran, yang akan semakin memperkuat agresi mereka di Ukraina,” tandas Blinken.

Blinken menambahkan, AS sangat prihatin dengan eskalasi tindakan Rusia yang dibantu Iran dalam serangannya terhadap Ukraina.

Sementara itu, Rusia mengancam akan membalas jika ATACMS atau Storm Shadow digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Rusia mencurigai pemerintahan Biden telah mengubah kebijakannya.

“Keterlibatan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dalam konflik Ukraina bersifat langsung, dan setiap langkah baru meningkatkan derajat keterlibatan ini,” kata Peskov dikutip Reuters.

Sekutu dekat Putin, Vyacheslav Volodin, ketua Duma Negara, majelis rendah parlemen, mengatakan Moskow akan dipaksa menggunakan senjata yang lebih kuat dan merusak terhadap Ukraina jika Kyiv mulai menembakkan rudal jarak jauh Barat ke Rusia.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov dikutip Guardian mengatakan, Rusia akan menghancurkan setiap pengiriman ATACMS baru, seperti diGuardian melaporkan.

Portal pertahanan The War Zone mengutip pejabat dari AS dan Inggris melaporkan, tidak ada perubahan dalam pembatasan yang diberlakukan pada senjata yang disumbangkan.

Sebaliknya, Belanda mengatakan tidak ada hambatan apapun bagi senjata yang disumbangkannya, termasuk jet tempur F-16 untuk digunakan menyerang wilayah Rusia.

Mengenai ATACMS, Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 ini adalah rudal balistik taktis supersonik yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan pertahanan AS Ling-Temco-Vought (LTV) yang kemudian diakuisisi oleh Lockheed Martin.

Rudal dengan panjang 4 m dan diameter 610 mm ini menggunakan propelan padat. Varian dengan jangkauan terjauhnya dapat mencapai jarak 190 mil (300 km).

Rudal ini dapat ditembakkan dari Sistem Roket Peluncur Ganda (MLRS) M270 dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142.

Sementara Storm Shadow/SCALP-EG adalah rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari udara. Rudal ini dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis.

Storm Shadow dirancang untuk serangan presisi terhadap target bernilai tinggi yang dijaga ketat sistem pertahanan udara musuh, seperti pusat komando dan infrastruktur penting militer lainnya.

Rudal berkemampuan siluman ini dapat beroperasi dalam segala kondisi cuaca, siang atau malam.

Storm Shadow memiliki panjang sekitar 5,1 m dan diameter 48 cm dilengkapi sayap dengan rentang 3 m.

Rudal ini ditenagai sistem propulsi berupa mesin turbojet yang memungkinkannya melaju pada kecepatan jelajah subsonik.

Storm Shadow dilengkapi sistem pemandu navigasi inersia, GPS, dan referensi medan serta berbagai sensor untuk meningkatkan kemampuan penargetannya seperti pencari IIR.

Rudal ini juga dilengkapi tautan data untuk pembaruan di tengah lintasan, yang memungkinkannya beradaptasi dengan kondisi medan perang yang berubah.

Storm Shadow/SCALP EG dilengkapi dengan berbagai sensor untuk meningkatkan kemampuan penargetannya.

Rudal ini mampu menjangkau jarak 250 hingga 560 km, ini tergantung pada platform peluncuran dan profil penerbangan. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *