AIRSPACE REVIEW – Dua pesawat tempur T-50i Golden Eagle TNI AU dari Skadron Udara 15, Lanud Iswahjudi, sukses melaksanakan misi Close Air Support (CAS) pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2024 di Situbondo, Jawa Timur pada 5 September lalu.
Misi CAS ini merupakan bagian dari skenario Amphibious Exercise yang digelar di Pantai Banongan, Situbondo.
Kedua pesawat T-50i, masing-masing bernomor ekor TT-5010 yang diawaki oleh Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Hendry “Buldog” Yulavitra Y dan Lettu Pnb L. Hasnan “Hyppo” Pamungkas, serta TT-5011 yang diawaki oleh Lettu Pnb Dwikie “Doxie” Ginanjar F., berperan krusial dalam memberikan dukungan udara.
Kedua T-50i menetralisir sasaran musuh di area operasi dan memasilitasi pergerakan pasukan darat yang tengah melaksanakan Operasi Amfibi untuk merebut wilayah sasaran.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Firman Dwi Cahyono mengatakan, latihan ini menjadi kesempatan berharga bagi para penerbang T-50i untuk menguji kemampuan dalam menjalankan misi tempur yang kompleks.
Latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis para penerbang, tetapi juga memperkuat kerja sama taktis dengan pasukan darat dan laut, serta militer negara-negara sahabat.
Super Garuda Shield 2024 melibatkan ribuan personel militer dan berbagai alutsista dari TNI serta negara-negara peserta.
Latihan ini menunjukkan komitmen TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia serta mempererat kerja sama militer dengan negara-negara sahabat.
Melalui latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan TNI serta memperkuat sinergi antarnegara dalam menjaga stabilitas kawasan.
Selain dukungan udara, Tim JTAC (Joint Terminal Attack Controler) dari Detasemen Matra 2 Kopasgat turut terlibat dalam Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2024.
Tim JTAC yang dipimpin oleh Kapten Pas Archie Arpega melaksanakan Amphibious Operation di Pantai Banongan Situbondo dan CALFEX di Pusat Latihan Tempur.
Tim JTAC berhasil memberikan arahan presisi untuk misi CAS guna memastikan serangan udara tepat sasaran, menghindari kerusakan kolateral serta mencegah insiden friendly-fire. (RNS)
Peran AU dalam skenario ini memang bisa dilibatkan sebagai bagian integral dari unsur Amphibious Raid yaitu tugas CAS (Close Air Support) untuk menetralisir ancaman di wilayah pesisir musuh sebelum Marinir menyerbu dan menguasai wilayah tersebut, namun idealnya tugas tersebut seharusnya menjadi bagian dari Naval Aviation yaitu unsur dari penempur dan serang AL dalam hal ini jump jet seperti Harrier atau F-35B STOVL dan heli serang Super Cobra