AIRSPACE REVIEW – Ukraina dan Rusia yang masih berperang sejak Februari 2022, saat ini masing-masing mendapat tambahan rudal dari negara-negara pendukung.
Ukraina mendapatkan rudal dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO. Sementara Rusia, selain dari Korea Utara, juga mendapat pasokan dari Iran.
Dalam beberapa hari terakhir, ada laporan di media bahwa Iran tengah bersiap untuk mentransfer sejumlah rudal balistik taktis ke Rusia.
Hal ini akan meningkatkan gempuran pasukan Rusia terhadap Ukraina yang menyebabkan Kyiv harus ekstra bekerja keras guna menahannya.
Times menulis, ancaman baru tersebut akan semakin meningkat datang dalam beberapa minggu ke depan ketika Iran mengirimkan tambahan rudal balistiknya ke Moskow.
Dilaporkan juga bahwa selama beberapa minggu terakhir pasukan Rusia telah berlatih di Iran.
Sebelumnya pada awal September lalu, Rusia diberitakan telah menerima 200 rudal balistik taktis Fath-360. Kemungkinan besar, rudal tersebut dikirim melalui laut ke salah satu pelabuhan Rusia di Laut Kaspia.
Mengenai Fath-360 atau juga sering disebut BM-120, rudal ini memiliki berat peluncuran 787 kg dengan hulu ledak 150 kg. Rudal mampu terbang dengan kecepatan Mach 4.
Sistem pemandunya terdiri dari kombinasi inersia dan navigasi satelit. Rudal ini berukuran lebih kecil dari rudal Fateh-110 yang memiliki jarak tempuh lebih jauh.
Defense Express menulis, rudal Fath-360 kemungkinan akan digunakan Rusia untuk menyerang pasukan Ukraina di Timur atau untuk menyerang kota-kota garis depan seperti Pokrovsk, Sumy, dan Kharkiv.
Namun portal pertahanan Ukraina itu juga memberikan catatan bahwa kemungkinan Iran juga akan mengirimkan rudal Fateh-110 yang lebih kuat sebagai pengganti Fath-360.
Sebagai barter dari pengadaan sistem rudal tersebut, Iran telah mendapatkan sistem pertahanan udara S-400 untuk melindungi fasilitas nuklirnya.
Sebelumnya pada Oktober tahun lalu, Untuk menambah gudang amunisinya dalam berperang melawan Ukraina, Rusia dilaporkan tengah mengincar rudal permukaan ke permukaan dari Iran.
Disebutkan bahwa Rusia mempunyai potensi untuk memperoleh rudal balistik Iran, yaitu Fateh-110 dengan jangkauan 300 km dan Zolfaghar dengan jangkauan 700 km.
Seperti diketahui, embargo ekspor teknologi rudal yang diberlakukan terhadap Iran berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dicabut pada tanggal 18 Oktober tahun lalu.
Maka setelah tanggal tersebut dan seterusnya, Teheran diizinkan mengekspor rudal dan teknologi terkait tanpa pengawasan internasional. Khusus bagi Rusia, perubahan tersebut memungkinkan pembelian rudal dari Iran.
Spekulasi pengadaan rudal dari Iran telah muncul sejak musim gugur tahun 2022, yaitu tentang potensi ekspor rudal balistik taktis jarak pendek buatan Iran ke Rusia.
Peningkatan kerja sama teknis militer antara Teheran dan Moskow memicu klaim tersebut, menyusul pasokan drone penyerang dalam jumlah besar ke Rusia.
Tahun lalu, pada 16 Oktober, Washington Post juga telah melaporkan rencana Iran untuk mentransfer rudal Fateh-110 dan Zolfaghar ke Rusia.
Fateh-110 merupakan rudal balistik jarak pendek Iran yang pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an.
Rudal ini ditenagai bahan bakar padat, yang membuatnya lebih mudah untuk diangkut dan diluncurkan dengan cepat.
Fateh-110 menggunakan sistem panduan inersia yang ditambah dengan navigasi GPS. Kombinasi ini memungkinkan penargetan yang akurat dan meningkatkan efektivitas rudal.
Rudal dengan panjang 8,86 m, diameter 61 cm, dan berat 3.450 kg ini mampu terbang dengan kecepatan hingga Mach 3.
Fateh-110 diluncurkan dari kendaraan mobile Transporter-Erector-Launcher (TEL). Hal ini memungkinkan peningkatan mobilitas dan fleksibilitas dalam penempatan.
Sementara Zolfaghar adalah rudal balistik jarak menengah yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2016. Namanya diambil dari pedang yang digunakan oleh Imam Ali.
Zolfaghar adalah rudal berbahan bakar padat dan dilengkapi dengan sistem panduan canggih, yang memungkinkan akurasi dan presisi lebih tinggi dalam mencapai sasaran yang dituju.
Rudal ini memiliki panjang 12 m dan diameter 125 cm, serta berat peluncurannya sekitar 7.000 kg.
Dalam hal kapasitas penghancuran, Zolfaghar dirancang untuk menimbulkan kerusakan signifikan pada targetnya.
Hulu ledaknya yang memiliki daya ledak tinggi, dikombinasikan dengan akurasi dan jangkauannya, memungkinkannya menargetkan infrastruktur utama dan instalasi militer strategis lawan. (RNS/RBS)