AIRSPACE REVIEW – Tiga maskapai penerbangan domestik Rusia, yakni IrAero, Aurora Airlines, dan Smartavia, pada 5 September 2024, menandatangani surat perjanjian dengan United Aircraft Corporation (UAC) untuk membeli 89 pesawat MS-21, SJ-100, dan Tu-214 baru yang diproduksi secara lokal.
Sebelumnya, ketiga maskapai tersebut mengoperasikan pesawat buatan Barat dan selanjutnya akan menghentikan operasinya pesawat-pesawat tersebut.
UAC dan JSC IrAero Airlines menandatangani kontrak untuk memasok 21 pesawat jarak pendek SJ-100, tujuh pesawat MS-21 jarak menengah, dan sembilan Tu-214.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Wakil Direktur Jenderal PJSC UAC untuk Penerbangan Sipil, Direktur Jenderal PJSC Yakovlev Andrey Boginsky dengan Direktur Jenderal IrAero Airlines Yuri Lapin.
Pesawat akan diserahkan kepada maskapai ini pada tahun 2035. Untuk melaksanakan perjanjian tersebut, direncanakan akan diadakan negosiasi dengan lessor, yang akan membeli pesawat tersebut untuk selanjutnya diserahkan kepada maskapai.
Perluasan armada IrAero melalui versi substitusi impor Superjet, serta pesawat jarak menengah domestik, merupakan perkembangan logis dari model operasi yang berhasil dikembangkan di maskapai tersebut.
Sementara itu, Aurora Airlines dan UAC PJSC Yakovlev menandatangani perjanjian niat untuk memasok lima pesawat jarak menengah MS-21 dan dua pesawat SJ-100.
Menurut dokumen yang ditandatangani, pesawat MS-21 dan SJ-100 akan dikirimkan hingga tahun 2035.
Ini merupakan pesanan tambahan dari pesanan yang telah ditandatangani sebelumnya.
Aurora Airlines dan PJSC Yakovlev telah menyelesaikan perjanjian untuk memasok delapan pesawat SJ-100 dan surat pernyataan niat untuk memasok sepuluh pesawat MS-21.
Kemudian perusahaan Yakovlev dari UAC dan Smartavia Airlines JSC menandatangani perjanjian niat untuk memasok 45 pesawat MS-21.
Perjanjian tersebut menegaskan niat JSC Smartavia Airlines untuk memperoleh 45 pesawat MS-21 dengan sewa finansial hingga tahun 2035, perusahaan menerangkan.
“Smartavia Airlines memiliki pengalaman luas dalam mengoperasikan pesawat jarak menengah asing yang sukses, yang digantikan oleh MS-21,” kata Boginsky.
Ia menambahkan, dengan perjanjian ini perusahaan telah memperluas grup operator masa depan maskapai penerbangan domestik. (RNS)