Medvedev: Rusia menjadi negara yang menguasai drone untuk peperangan

ZAKA Lancet ngamuk di Ukraina_airspace reviewZALA Aero, RIA Novosti

AIRSPACE REVIEW – Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, Rusia menjadi negara yang menguasai drone untuk peperangan.

Rusia semakin memahami penggunaan pesawat nirawak tersebut dalam pertempuran berkat operasi militer khusus yang dilaksanakan di Ukraina.

Disebutkan bahwa banyak pelajaran baru yang didapat Rusia dari penggunaan drone yang sebelumnya tidak menjadi prioritas.

Ia bahkan mengklaim bahwa rusia saat ini menjadi yang terbaik dalam pengembangan pesawat tak berawak untuk pertempuran.

“Jelas bahwa kita telah memperoleh peningkatan yang sangat besar di area ini. Dalam hal pesawat nirawak, Rusia adalah yang terbaik. Ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal, hanya karena kejadian baru-baru ini. Keterampilan ini akan sangat berguna bagi kita,” ujar Medvedev dikutip TASS pada hari Jumat.

Ia mencatat bahwa tidak seorang pun dapat membayangkan bila penggunaan pesawat nirawak akan meluas sebelum operasi militer khusus.

“Perang membawa banyak perubahan. Hal-hal yang sebelumnya tidak diperhatikan kini mendominasi dan mengubah sifat perang. Tidak mungkin untuk memprediksi, meskipun faktanya, pesawat nirawak memang telah ada sejak lama,” lanjutnya.

Medvedev mencontohkan bahwa sistem roket Katyusha yang legendaris dan tank T-34 juga muncul di era yang berbeda, yakni di tengah-tengah Perang Dunia II.

“Dengan kata lain, sifat perang, taktik, dan bahkan strategi peperangan berubah di bawah pengaruh kemajuan teknis,” kata dia.

Medvedev percaya bahwa ketika perang berhenti, Rusia akan berada dalam posisi yang baik untuk mendapat keuntungan dari keahlian ini.

Teknologi drone akan semakin berkembang di Rusia, tandas dia.

Berkembang cepat

Awalnya tertinggal dalam hal pengembangan drone, Rusia kini melaju dengan cepat dalam menghasilkan drone untuk kebutuhan perang.

Drone kamikaze ZALA Lancet, misalnya, dalam beberapa pengerahan berhasil menarget aset-aset militer berharga Ukraina.

Pada April lalu misalnya, pasukan Rusia dilaporkan kembali berhasil menargetkan sebuah tank M1A1SA Abrams Ukraina sumbangan dari AS di sekitar Avdiivka.

RIA Novosti melaporkan, akibat serangan drone bunuh diri itu, tank Abrams Ukraina mengalami kerusakan.

Lancet adalah drone kamikaze yang dikembangkan oleh ZALA Aero, anak perusahaan Kalashnikov Group. Drone ini dirancang untuk mengidentifikasi, mengejar, dan menyerang sasaran musuh dengan tepat.

Dengan sumber tenaga dari motor listrik, Lancet beroperasi tanpa suara. Dimensinya yang kompak menjadikan kehadirannya kurang terlihat oleh musuh.

Lancet dilengkapi dengan sistem optik dan komunikasi modern, termasuk kamera resolusi tinggi yang dapat dioperasikan siang dan malam hari.

Drone ini dilengkapi dengan sistem komunikasi tangguh yang memungkinkan transmisi data secara waktu nyata dalam jarak sekitar 40 km.

Lancet dapat beroperasi selama 40 menit dan dapat diprogram untuk beroperasi secara mandiri dengan rute penerbangan yang telah ditentukan atau dikontrol secara manual.

Dengan hulu ledak seberat 3 kg berdaya ledak tinggi, Lancet dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan terhadap targetnya. Drone ini juga memiliki kemampuan untuk menembus kendaraan tempur dan benteng berstruktur lapis baja.

Kecepatan terbang maksimum Lancet mencapai 130 km/jam. Jangkauan operasional mencapai 60-100 km. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *