Maung MV3 Pope Mobile, kendaraan spesial dari Pindad untuk mendukung kegiatan Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK

Maung MV3 Pope MobilePT Pindad

AIRSPACE REVIEW – Dalam upaya mendukung perjalanan operasional Paus Fransiskus di Indonesia, PT Pindad menyiapkan sebuah kendaraan spesial yang dinamai sebagai “Maung MV3 Pope Mobile”.

Kendaraan ini untuk digunakan saat Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada Kamis (5/9).

Maung sebagai kendaraan taktis yang diinisiasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut telah dimodifikasi khusus secara mendalam.

Penambahan fitur tersebut antara lain tangga lipat untuk mengakses panggung, kursi utama di bagian belakang kendaraan, dan sunroof pada kabin pengemudi.

Lalu rear step untuk penjaga Paus, roof protector antisipasi hujan dan kursi belakang yang dapat dilipat untuk asisten Paus.

Maung MV3 Pope Mobile juga dicat berwarna putih, dilengkapi dengan bendera dan segel Vatikan serta plat nomor “SCV 1” singkatan dari “Status Latin Civitatis Vaticanae” (Negara Kota Vatikan).

Dirut PT Pindad menyampaikan, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi PT Pindad dilibatkan secara langsung, dalam mendukung kendaraan operasional pemimpin umat Katolik di se-dunia, sekaligus tokoh lintas agama yang aktif menyerukan perdamaian.

Maung MV3 Mobile Jammer

Masih berkaitan dengan Maung, PT Pindad bekerja sama dengan PT SCM (Sapta Cakra Menunggal) sebelumnya juga meluncurkan varian lain yakni Maung MV3 Mobile Jammer.

Kendaraan ini merupakan varian dari Maung MV3 yang dirancang sebagai sistem antidrone bergerak yang mampu menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat.

Maung MV3 Mobile Jammer dilengkapi dengan jammer drone sebagai senjata soft kill dan senapan SMB SM5 A1 12,7 mm sebagai senjata hard kill.

Radius jamming mencapai 3 km menggunakan metode soft kill. Sementara metode destruksi berjarak hingga 1,8 km saat menggunakan metode hard kill.

Kendaraan ini turut berpartisipasi mendukung pengamanan upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pesanan 5.000 unit

Pada September 2023, diberitakan bahwa Kementerian Pertahanan RI telah memesan 5.000 unit kendaraan taktis Maung dari PT Pindad. Kendaraan ini akan digunakan untuk penggunaan pejabat tinggi, pejabat menengah, hingga kebutuhan prajurit TNI.

Disebutkan bahwa kontrak tahap pertama sebanyak 5.000 unit untuk nantinya ditambah lagi hingga 10.000 unit.

Direktur PT Pindad Abraham Mose menyatakan, kapasitas produksi Maung di Pindad saat ini adalah 1.500 unit per tahun.

“Itu satu tahun 1.500 unit. Sehingga tahun kedua ya kami sudah 3.000 dan lanjut terus sampai dengan 5.000,” kata dia.

Sebelum itu pada Januari 2023, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meresmikan Maung 4X4 buatan PT Pindad sebagai Kendaraan Operasional Satuan (Ranops) TNI terbaru.

Peresmian dilaksanakan pada saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahananan (Kemhan) 2023 yang diselenggarakan pada 18 Januari 2023 di Lapangan Urip Sumohardjo, Kantor Kementerian Pertahanan RI di Jakarta.

Usai meresmikan dan penandatanganan pemberian nama Maung untuk kendaraan taktis buatan PT Pindad ini, Presiden Joko Widodo kemudian menjajal kendaraan tersebut yang dikemudikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

PT Pindad saat itu menerangkan, Maung merupakan kendaraan operasional satuan TNI untuk medan off-road.

Kendaraan ini dibuat untuk mendukung operasi serta mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah dalam segala medan.

Maung memiliki kemampuan manuver yang gesit dan andal untuk mendukung mobilitas penggunanya.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit Puji Santosa menyatakan, kendaraan operasional TNI yang dipamerkan saat itu merupakan versi ketiga dari Maung.

Kendaraan versi ketiga ini merupakan kombinasi untuk kegiatan pasukan di lapangan dan operasional komandan.

Maung versi ketiga ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dua versi sebelumnya.

Kelebihan tersebut antara lain terletak pada kelincahannya dalam bermanuver dan dari sisi fungsionality bisa multi-purpose.

Proses produksi Maung dilakukan dengan optimalisasi komponen & ekosistem otomotif nasional sehingga mendukung terciptanya ekosistem industri otomotif yang mandiri.

Dengan optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri yang dilakukan Pindad dan mitra, TKDN dikembangkan sebesar mungkin hampir sekitar 65% yang akan terus ditingkatkan kedepannya.

Maung dapat mengangkut 4 personel dan memiliki 5 pintu yang dapat diakses. Pintu tersebut terdiri dari 4 pintu samping dan 1 pintu belakang. Kendaraan tersedia dengan pilihan atap menggunakan Hard Top, Soft Top, dan atap terbuka.

Kendaran operasional ini menggunakan mesin diesel 4 silinder turbocharged berdaya 136 HP. Maung dapat melaju di kecepatan aman 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km.

Suspensi depan menggunakan independent coil spring, sementara suspensi belakang menggunakan rigid/independent with shock absorber.

Maung memiliki panjang 4.931 mm, lebar 1.640 mm, tinggi 1.820mm, dan jarak sumbu roda 3.090 mm. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *