Drone ULTRA Angkatan Udara AS sanggup terbang selama tiga hari berturut-turut, sudah diuji coba di kawasan Timur Tengah

Drone ULTRAAFRL

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) hampir merevolusi sistem pengawasan udaranya dengan Pesawat Pengintai Taktis Tahan Lama Tanpa Awak (Unmanned Long-endurance Tactical Reconnaissance Aircraft/ULTRA).

Peesawat inovatif ini telah menunjukkan kemampuan tak tertandingi untuk tetap terbang di udara selama tiga hari berturut-turut atau 72 jam.

Pencapaian ini dikonfirmasi selama uji coba terbaru yang dilakukan di Dugway Proving Ground di Utah, AS.

ULTRA, yang menyerupai pesawat terbang layang ini, memiliki lebar sayap 24 m. Memungkinkannya membawa muatan besar seberat 180 kg dalam jarak yang sangat jauh.

Angkatan Udara AS telah menyadari potensi ULTRA dengan mengalokasikan dana sekitar 35 juta dolar AS untuk empat sistem canggih ini dalam anggaran tahun fiskal 2025.

Investasi ini menggarisbawahi kepercayaan militer terhadap kemampuan pesawat nirawak untuk menyediakan data intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) yang penting.

ULTRA dirancang oleh Pusat Inovasi Cepat (CRI) Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (AFRL) dan dikembangkan bekerja sama dengan DZYNE Technologies Incorporated (DZYNE).

Sebagai platform ISR, ULTRA mampu membawa berbagai muatan dan sensor pengumpulan intelijen elektro-optik/inframerah (EO/IR), frekuensi radio (RF), dan lainnya.

Wahana berbiaya rendah untuk menyediakan platform misi yang dapat dikonfigurasi ulang bagi pengguna.

Daya tahan yang sangat lama memungkinkan sensor ISR ini menyediakan cakupan area yang diminati tanpa henti dengan jumlah pesawat lebih sedikit.

Dengan ULTRA akan memungkinkan USAF tidak hanya untuk membeli sistem pesawat dalam jumlah besar secara ekonomis, tetapi juga untuk menyediakan pesawat yang efisien pada jarak yang sangat jauh.

Drone ULTRA dilaporkan telah dikerahkan di lingkungan operasional, termasuk di kawasan Timur Tengah, di mana ia menyediakan dukungan ISR yang berharga di wilayah-wilayah dengan opsi pangkalan terbatas.

Kemampuannya untuk beroperasi terus-menerus selama berhari-hari memungkinkan Angkatan Udara AS untuk mempertahankan pengawasan terus-menerus di wilayah-wilayah kritis tanpa memerlukan armada drone yang besar. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *