Pensiunan Angkatan Udara AS menduga tertembaknya jet F-16 Ukraina akibat sistem komunikasi dan kontrol tidak terintegrasi

F-16 UkrainaAP

AIRSPACE REVIEW – Ukraina kehilangan satu jet tempur F-16 pertamanya sumbangan dari negara NATO dari enam unit yang telah diterima. Pemberitaan menyebut, pesawat yang diterbangkan oleh pilot andal Letkol Oleksii “Moonfish” Mes tersebut akibat tertembak oleh sistem pertahanan udara Patriot pada Senin lalu.

Sehari sebelumnya, pernebang muda berusia 31 tahun itu terlibat dalam menghancurkan tiga rudal yang diluncurkan Rusia dan satu drone dalam serangan besar-besaran yang dilakukan Moskow terhadap Ukraina.

“Moonfish” adalah satu dari sedikit penerbang tempur Angkatan Udara Ukraina yang telah dilatih untuk menerbangkan pesawat F-16 buatan Amerika Serikat.

Dengan pengalamannya menerbangkan jet tempur MiG-29, Letkol Mes diakui sudah mumpuni untuk menggunakan F-16 dalam pertempuran udara sesungguhnya, walau jam terbangnya di pesawat ini masih minim.

Sebelumnya, AS mengatakan bahwa pesawat F-16 yang disumbangkan Denmark dan Belanda ke Ukraina terlebih dahulu telah mendapatkan peningkatan sistem komputernya yang membuat pesawat ini lebih canggih dari pesawat segenerasinya yang telah digunakan kurang lebih 30 tahun.

Kehilangan pertama jet tempur F-16 yang disediakan NATO oleh Ukraina bisa jadi mengecewakan, terlebih bila pesawat itu jatuh akibat firendly-fire oleh sistem pertahanan udara standar NATO yang digunakan Ukraina.

Kesalahan menembak teman sendiri dalam sebuah peperangan tidak mungkin terhindarkan seperti halnya terjadi juga di militer Rusia. Dalam insiden ini muncul pernyataan yang menyebut bahwa telah terjadi “human error” yang menyebabkan Letkol Mes gugur.

Pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Karen Kwiatkowski dalam wawancara dengan Sputnik berpendapat bahwa segelintir F-16 tua yang tidak dioperasikan secara strategis tidak akan memenangkan perang.

Kegagalan F-16 yang sama di masa mendatang, dapat mengurangi keinginan untuk mengirim lebih banyak pesawat ini ke Ukraina.

Tetapi, hal itu sudah menjadi rencana dan kerugian F-16 akan menarik perhatian publik sebagai bagian dari narasi politik, kata dia.

Kwiatkowski mencatat, tembakan kawan merupakan masalah besar dalam semua perang, seperti halnya ketika sistem Patriot juga menembak pesawat AS dan pesawat Inggris dalam Perang Teluk 1991.

Khusus terkait insiden F-16 Ukraina, ia menduga bahwa sistem komunikasi dan kontrol tidak terintegrasi dengan baik. Hal ini bisa jadi karena berkurangnya personel terlatih yang mengoperasikan sistem Barat. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *