AIRSPACE REVIEW – Intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pada 1 September 2024 menyatakan, pasukan darat Rusia telah secara signifikan mempercepat gerak maju mereka menuju kota Pokrovsk di Ukraina timur.
Dalam tujuh hari terakhir, pasukan Rusia telah mendekat dalam jarak 10 km dari pinggiran kota. Ini merupakan perkembangan yang menandai titik kritis dalam pertempuran untuk menguasai oblast Donetsk.
Pokrovsk adalah pusat logistik utama bagi pasukan Ukraina di wilayah tersebut. Potensi kejatuhannya dapat memiliki implikasi yang mendalam bagi konflik yang lebih luas.
Laporan Kementerian Pertahanan Inggris mencatat, meskipun kemajuan Rusia berlangsung cepat, kemajuan tersebut diperkirakan akan melambat secara signifikan karena pasukan mereka mulai menghadapi daerah Pokrovsk yang padat dan banyak penduduk.
Peperangan perkotaan biasanya menguntungkan pihak yang bertahan, yang memungkinkan pasukan Ukraina memanfaatkan infrastruktur kota untuk tujuan pertahanan.
Namun, gangguan pasukan Rusia menimbulkan ancaman serius terhadap kemampuan Ukraina untuk mempertahankan jalur pasokan penting ke beberapa benteng utama, termasuk Chasiv Yar dan Vulhedar.
Jika pasukan Rusia merebut Pokrovsk, perpanjangan dan gangguan jalur pasokan Ukraina yang diakibatkannya akan mempersulit dan memperlambat pasokan ulang dan penguatan posisi Ukraina.
Meskipun ada serangan agresif ke Pokrovsk, tempo operasional kegiatan militer Rusia di garis depan lain di Ukraina timur dan selatan tetap rendah, tanpa ada perubahan teritorial besar yang dilaporkan.
Fokus operasi militer mereka tampaknya terpusat pada pertempuran untuk merebut Pokrovsk.
Dalam konteks yang lebih luas dari perkembangan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menegaskan kembali seruan untuk peningkatan bantuan militer dari sekutu Barat, menekankan kebutuhan mendesak akan sistem persenjataan dan amunisi canggih untuk melawan serangan Rusia yang semakin intensif.
Di lapangan, pasukan Ukraina dilaporkan memperkuat posisi mereka di Pokrovsk, mempersiapkan apa yang diharapkan akan menjadi pertahanan kota yang berkepanjangan dan intensif.
Situasi ini juga mengundang perhatian internasional yang signifikan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan potensi krisis kemanusiaan jika pertempuran meningkat di Pokrovsk, tempat sejumlah besar penduduk sipil masih tinggal.
Upaya evakuasi terhambat oleh penembakan yang terus berlangsung di daerah sekitarnya, sehingga mempersulit evakuasi penduduk dengan aman.
Sementara itu, NATO telah menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Ukraina, dengan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg menyatakan bahwa aliansi tersebut akan terus memberikan bantuan militer dan siap untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia jika diperlukan.
Army Recognition mencatat, para analis militer melihat hasil peperangan di kota ini sebagai sesuatu berpotensi menentukan kendali atas wilayah Donetsk.
Hari-hari dan minggu-minggu mendatang diperkirakan akan menjadi sangat penting dalam menentukan arah perang di Ukraina timur. (RBS)