Ukraina sukses gunakan drone-rudal hibrida Palianytsia dalam serangan terhadap pangkalan militer Rusia di Oblast Voronezh

PalianytsiaIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Pasukan Ukraina meluncurkan senjata baru hibrida drone-rudal (drone-missile) bernama Palianytsia terhadap pangkalan militer Rusia di Oblast Voronezh baru-baru ini.

Serangan pada 24 Agustus tersebut menandai penggunaan pertama yang dikonfirmasi dari sistem senjata baru ini. Berhasil menargetkan pangkalan tersebut, menyebabkan kebakaran besar dan beberapa ledakan sekunder.

Presiden Volodymyr Zelensky mengonfirmasi keberhasilan pengerahan Palianytsia dalam pidato Hari Kemerdekaan negara.

“Hari ini, kita menyaksikan keberhasilan pertama dalam pertempuran menggunakan senjata baru kita, rudal-drone Palianytsia. Ini adalah kelas senjata yang benar-benar baru, inovasi Ukraina kita sendiri,” ujar Zelensky.

Nama “Palianytsia” memiliki makna simbolis, merujuk pada roti tradisional Ukraina, dan juga dikenal sulit diucapkan dengan benar oleh penutur bahasa Rusia.

Pilihan nama ini mencerminkan upaya berkelanjutan Ukraina untuk menegaskan identitas nasionalnya di tengah konflik.

Kata “Palianytsia” menjadi slogan linguistik selama invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, yang digunakan untuk membedakan orang Ukraina dari orang Rusia karena perbedaan pengucapan.

Hal ini telah memperkuat pentingnya budayanya yang melambangkan identitas dan perlawanan Ukraina.

Sebuah video yang dirilis pada tanggal 25 Agustus memberikan gambaran umum tentang pengembangan dan kemampuan Palianytsia.

Tergolong sebagai senjata baru, Palianytsia diluncurkan dari landas pacu darat seperti drone konvensional, selanjutnya terbang jelajah bagaikan rudal.

Drone serang jarak jauh ini ditenagai oleh mesin turbojet mikro JetCat P400-PRO dengan berat 4 kg dan menghasilkan daya dorong 43 kg

Dilaporkan drone-rudal berhulu berhulu ledak 20-50 kg ini memiliki jangkauan kisaran 600-700 km.

Strukturnya terutama terbuat dari fiberglass dengan rangka kayu, dan dilengkapi tangki bahan bakar besar untuk memaksimalkan jangkauan.

Memiliki desain aerodinamis yang mirip dengan rudal jelajah tradisional, dengan badan di bagian tengah, sayap yang diposisikan di depan, dan bagian ekor yang dilengkapi dengan empat permukaan kontrol.

Drone-rudal ini dirancang agar mudah dibawa dan disimpan, dengan sayap dan ekor yang dapat dilepas, mengurangi kebutuhan ruang selama pengangkutan.

Senjata dengan desain perkawinan silang antara drone dengan rudal jelajah ini dikembangkan dalam waktu yang sangat singkat, hanya satu setengah tahun.

Selain itu, biaya Palianytsia dilaporkan berbiaya lebih rendah daripada sistem serupa, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan bagi Ukraina saat konflik terus berlanjut.

Menteri Industri Strategis Ukraina Oleksandr Kamyshin juga menyatakan bahwa Palianytsia adalah kelas baru roket tanpa awak atau drone-missile yang dirancang untuk serangan presisi terhadap target militer.

Pengembangan dan keberhasilan penyebaran rudal-drone Palianytsia menunjukkan semakin bergantungnya Ukraina pada kemampuan manufaktur pertahanannya sendiri, sebagai tanggapan terhadap pembatasan penggunaan senjata yang dipasok Barat. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *