AIRSPACE REVIEW – Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr) siap menerima gelombang pertama dri 62 unti yang dipesan helikopter ringan bersenjata Airbus Helicopters H145M.
Pengiriman heli akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Jerman juga memiliki opsi untuk membeli 20 helikopter tambahan.
Penggantian helikopter Tiger (EC665) terbilang cukup mengejutkan. Angkatan Udara Jerman dilaporkan akan mengganti helikopter serang utamanya ini dengan H145M.
Alasan utamanya terletak pada masalah teknis terus-menerus pada Tiger, yang menyebabkan rendahnya kesiapan operasional, tulis Bulgarian Military.
Meskipun ada upaya pemeliharaan yang berkelanjutan, Kementerian Pertahanan Jerman mencatat tantangan ini tetap ada, yang mendorong keputusan untuk menghentikan Tiger pada tahun 2032.
Faktor ekonomi juga berperan penting dalam keputusan ini. Memelihara armada Tiger yang menua menjadi semakin mahal, dan Kementerian Perrtahanan Jerman memutuskan bahwa beralih ke H145M yang lebih andal dan serbaguna akan lebih hemat biaya.
Airbus H145M ini dipilih karena rekam jejaknya yang terbukti dalam keandalan dan fleksibilitas di berbagai misi, termasuk dukungan tembakan ringan dan pengintaian.
Angkatan Bersenjata Jerman telah memperoleh pengalaman positif dengan model ini dalam pasukan operasi khusus mereka, menjadikan H145M pilihan yang logis untuk integrasi militer yang lebih luas.
Desember 2024 lalu, tonggak penting tercapai dengan pesanan resmi untuk 62 unit H145M di bawah program Helikopter Serang Ringan (LAH) dengan 20 opsi tambahan.
Armada baru helikopter Angkatan Bersenjata Jerman ini akan dilengkapi sepenuhnya dengan sistem senjata HForce.
Teknologi canggih ini akan mengubah helikopter-helikopter ini menjadi platform tempur serbaguna, yang mampu mengerahkan roket, rudal berpemandu laser, kanon dan senapan mesin.
H145M dapat dipersenjatai dengan senapan mesin 12,7 mm atau 7,62 mm pada stasiun senjata eksternal, serta integrasi rudal udara ke darat seperti AGM-114 Hellfire atau roket berpemandu laser untuk serangan presisi.
Kelebihan lain dari dari H145M adalah dapat dengan cepat diadaptasi untuk berbagai misi.
Mulai dari peran serangan ringan dengan senjata berpemandu hingga operasi khusus yang melibatkan pengangkutan pasukan khusus atau pengangkutan kargo.
Kemampuan adaptasinya merupakan keuntungan signifikan bagi Angkatan Bersenjata Jerman, yang menawarkan fleksibilitas operasional dan efektivitas biaya yang cukup besar.
Lebih jauh lagi, avionik canggih H145M, yang dilengkapi rangkaian Helionix dengan autopilot 4 sumbu, secara signifikan meringankan beban kerja pilot, meningkatkan efisiensi dan keselamatan misi.
Meskipun H145M unggul dalam operasi khusus dan peran pendukung, beberapa ahli percaya helikopter ini mungkin kurang dalam hal daya tembak dan perlindungan lapis bajanya dibandingkan dengan heli serang Tiger, terutama dalam skenario konflik berintensitas tinggi. (RBS)