AIRSPACE REVIEW – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa militer Ukraina berhasil menangkis serangan Rusia pada 26 Agustus, dengan bantuan signifikan jet tempur F-16 yang disediakan sekutunya dari negara NATO.
“Di tengah serangan besar ini, kami mengerahkan F-16 untuk mencegat dan menetralisir beberapa rudal dan pesawat nirawak yang masuk. Kami berterima kasih kepada mitra kami yang telah memasok F-16 ini,” ungkap Zelensky kepada wartawan.
Zelensky mengatakan jumlah F-16 yang dimiliki Ukraina masih kurang.
“Namun, jumlah jet ini masih belum mencukupi, dan kami juga memerlukan lebih banyak pelatihan bagi pilot kami,” imbuhnya diwartakan Bulgarian Military (27/8).
Rincian mengenai berapa F-16 Ukraina yang digunakan dan jumlah drone serta rudal Rusia yang berhasil eliminasi tak diungkapkan.
Seperti diketahui, Angkatan Udara Ukraina menerima gelombang pertama jet tempur multi peran F-16 pada awal Agustus 2024, setahun setelah koalisi sekutu dibentuk untuk menyediakan pelatihan dan pesawat ini bagi Ukraina.
Ukraina pun telah dijanjikan peningkatan signifikan dalam pertahanan udaranya dengan sedikitnya 79 jet tempur F-16 dari Belanda, Denmark, Norwegia, dan Belgia.
Hingga saat ini, sekitar sepuluh pesawat buatan Lockheed Martin ini dilaporkan telah tiba di Ukraina.
Serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina dilakukan pada 26 Agustus, menimbulkan ledakan yang menggema di banyak kota Ukraina.
Presiden Zelensky menggambarkan serangan ini sebagai salah satu yang terbesar dalam beberapa waktu terakhir.
Zelensky mencatat bahwa sedikitnya 127 rudal dan 109 drone kamikaze Rusia menargetkan negara tersebut.
Salah satu yang terdampak dari serangan Rusia adalah perusahaan energi Ukraina DTEK. Akibatnya sistem energi negara tersebut beroperasi terputus-putus, yang menyebabkan pemadam di beberapa area. (RBS)