AIRSPACE REVIEW – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui drone Rusia sebagai tantangan serius bagi pasukan Ukraina. Hal ini dikatakannya dalam jumpa pers kemarin.
Zelensky menyoroti Orlan, salah satu drone pengintai Rusia, yang tidak mungkin dinetralisir oleh sistem pertahanan udara Patriot karena biayanya terlalu mahal.
“Ada banyak pesawat nirawak pengintai. Dan ini benar-benar tantangan serius,” kata Zelensky dikutip RIA Novosti.
Ditambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina saat ini tidak memiliki sarana untuk melawan drone Rusia.
“Anda tidak akan menggunakan Patriot untuk menembak jatuh Orlan? Biayanya sangat mahal,” ujarnya.
Rusia mengerahkan drone pengintai Orlan yang beroperasi bersama sistem artileri dan rudal. Drone ini mampu mendeteksi target pada jarak hingga 10 km.
Orlan dapat menentukan lokasi stasiun radio, radar, telepon seluler, dan telepon satelit yang beroperasi di wilayah operasinya.
Sementara itu, Rusia terus meningkatkan produksi drone Orlan. Produksi drone ini melonjak 53 kali lipat sejak awal 2022.
“Pasokan UAV Orlan-10 dan Orlan-30 melonjak 53 kali lipat. Operasional berlangsung 24/7 dan sangat efisien. Kamaz meningkatkan pengiriman kendaraan multiperan sebanyak 17,6 kali lipat,” kata mantan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan, produksi drone Rusia akan ditingkatkan lima kali lipat dalam beberapa tahun mendatang.
“Beberapa tahun mendatang, penting bagi Rusia untuk terus aktif menciptakan dasar teknis dan produksinya sendiri. Misalnya, pada akhir dekade ini, puluhan rantai teknologi baru diharapkan akan dibuat dalam industri kimia,” ujarnya dikutip TASS. (RNS)