Republikorp menandatangani kerja sama pengadaan rudal dengan Kemhan RI dan industri persenjataan dari Turkiye

Republikorp menandatangani kontrak pengadaan rudal dengan Kemhan RI dan Turkiye_1Republikorp, Wikipedia

AIRSPACE REVIEW – Republikorp dari Indonesia menandatangani beberapa perjanjian penting dengan Kementerian Pertahanan RI dan industri persenjataan Turkiye untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah pertahanan global.

Penandatanganan dilakukan di Jakarta (26/8), di hadapan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Prof. Dr. Haluk Görgün, Secretary of Turkish Defence Industries.

Perjanjian mencakup penandatanganan kontrak rudal permukaan ke permukaan Çakir dan rudal pertahanan udara Sungur antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Republikorp.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Marsdya TNI Yusuf Jauhari, M.Eng, dan Founder Republikorp Norman Joesoef, M.Han.

Selain itu juga ditandatangani Framework Agreement antara ASELSAN dan ROKETSAN dengan Republikorp.

Kesepakatan ini menjadi bagian dari misi Republikorp untuk membangun industri pertahanan nasional yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Norman Joesoef, mewakili Republikorp, menandatangani perjanjian dengan ASELSAN untuk produksi Sistem Senjata Kendali Jarak Jauh (RCWS).

Sementara dengan ROKETSAN untuk mendirikan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) dan produksi rudal ÇAKIR, ATMACA, dan HISAR.

Kemitraan strategis ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di panggung industri pertahanan internasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional, tulis Republikorp dalam rilisnya.

Republikorp akan mengambil peran utama dalam pengembangan industri pertahanan dan telah menjadi pilar penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian pertahanan.

Selama lima tahun terakhir, Republikorp telah membangun kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global, termasuk LIG Nex1 dari Korea Selatan untuk produksi dan transfer teknologi ruda.

Kemitraan juga dibangun Republikorp dengan mitra dari Slovakia untuk pengembangan turret TURRA 30 dari EVPU.

Kolaborasi-kolaborasi ini telah memperkuat kemampuan militer Indonesia dan menunjukkan komitmen Republikorp untuk mendiversifikasi teknologi pertahanan.

Di Italia, Republikorp juga mengembangkan kerja sama dengan Drass Galeazzi S.R.L. untuk assembly kapal selam mini dan autonomous, serta dengan Fiocchi Munizioni S.p.A. dalam produksi amunisi.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Republikorp menuju kemandirian dalam pasokan pertahanan dan menciptakan jalur diplomasi yang lebih kuat.

Tahun ini, Republikorp memasuki era baru dengan memulai kontribusi pada manufaktur industri pertahanan melalui pembangunan fasilitas di Subang.

Fasilitas ini menjadi ujung tombak inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan senjata, amunisi, serta kendaraan taktis listrik modern yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan TNI di masa depan.

Republikorp terus berkontribusi dalam membangun industri pertahanan nasional melalui inovasi dan kolaborasi internasional. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *