PT Turkish Aerospace Indonesia dirikan markas di Bandung guna menjalin kerja sama strategis global bidang kedirgantaraan

Peluncuran PT Turkish Aerospace IndustriesRRI.co.id

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan kedirgantaraan asal Turkiye, Turkish Aerospace (TA) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi menjalin kerjasama strategis di bidang kedirgantaraan.

Pada 25 Agustus 2024, kedua perusahaan meluncurkan PT Turkish Aerospace Indonesia yang bermarkas di Bandung.

Dalam acara tersebut, CEO of Turkish Aerospace Mehmet Demiroğlu mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PTDI untuk meningkatkan dan mengembangkan proyek-proyek kerja sama di bidang kedirgantaraan.

“Jadi, kami menegaskan bahwa kami tidak bersaing, tapi saling melengkapi. Itu sebabnya kami ada di sini,” ujarnya seusai peluncuran PT Turkish Aerospace Indonesia di Bandung kepada media, dikutip RRI.co.id (25/8).

Melalui kerja sama ini pihaknya, mendorong meningkatkan penggunaan tenaga kerja rekayasa kedirgantaraan yang berpengalaman satu sama lain.

Selain itu, dengan adanya kerja sama ini diharapkan mampu memberikan peluang bisnis dan pengembangan bagi perusahaan manufaktur dirgantara sehingga bisa saling menguntungkan di pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Di acara yang sama, President of the Defence Industry Agency of Türkiye, Haluk GÖRGÜN, menitikberatkan upaya mencetak generasi baru di industri dirgantara bisa terwujud dari kerjasama ini.

Seperti diketahui, sebelumnya pada 3 Februari 2023, Kementerian Pertahanan Indonesia dan Turkish Aerospace telah meneken kerjasama pembelian 12 unit drone intai ANKA.

Kontrak senilai 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun ini selain fisik drone, disertai pula dengan beberapa program pelatihan, alih teknologi, dan dukungan logistik terintegrasi (ILS), serta dukungan darat dan peralatan uji (GS&TE).

Kontrak tersebut termasuk pengadaan simulator penerbangan, hanggar infrastruktur, dan masa garansi selama 24 bulan/600 jam terbang.

Rencananya, sebanyak enam drone ANKA akan dikirim ke Indonesia dalam waktu 32 bulan setelah kontrak efektif berlaku. Sementara enam unit lainnya akan dirakit di PTDI, sebagai bentuk transfer teknologi (ToT).

Ke-12 drone ANKA tersebut rencananya akan dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara yang akan membentuk skuadron pesawat tanpa awak baru, yakni Skuadron Udara 53 dan Skadron Udara 54. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *