AIRSPACE REVIEW – Rusia mengumumkan niatnya untuk mengerahkan kendaraan pertahanan udara bergerak canggih terbarunya 2S38 di Ukraina. Ini merupakan langkah signifikan yang dapat mengubah dinamika konflik yang sedang berlangsung.
Sistem 2S38 Derivatsiya-PVO adalah kendaraan antipesawat beroda rantai yang dirancang untuk melawan berbagai jenis drone, senjata berpresisi tinggi, dan target berlapis baja ringan.
Penempatan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan militer Rusia di wilayah perang di Ukraina, terutama menghadapi drone bersenjata atau drone kamikaze.
2S38 dibangun di atas sasis kendaraan tempur infanteri (IFV) BMP-3 yang dimodifikasi, yang meningkatkan mobilitasnya di berbagai medan.
Senjata utamanya berupa kanon otomatis 57 mm, yang didukung oleh sistem kendali tembakan canggih. Mencakup radar pelacak target, sensor elektro-optik, dan komputer balistik.
Senjata ini memungkinkan 2S38 untuk menyerang target dengan kecepatan dan akurasi tinggi pada jarak yang cukup jauh.
Sistem penargetannya yang canggih memungkinkan melacak dan menghancurkan drone di berbagai ketinggian, termasuk drone terbang rendah yang sering kali sulit dicegat dengan sistem antipesawat konvensional.
Selain kemampuan antidrone, 2S38 dapat mencegat dan menghancurkan senjata berpresisi tinggi seperti rudal jelajah.
Hebatnya lagi, 2S38 juga efektif terhadap target darat seperti kendaraan militer biasa dan jenis kendaraan lapis baja.
Fleksibilitas ini menjadikan 2S38 aset multiperan di medan perang, yang mampu menghadapi ancaman udara dan darat dengan efisiensi yang sama. (RBS)