AIRSPACE REVIEW – Industri penerbangan China kembali berhasil menguji terbang pesawat nirawak sipil tanpa awak baru yang mampu mengangkut muatan kargo hingga 3,2 ton.
Pencapaian ini mencerminkan fokus negara yang semakin meningkat pada drone kargo yang lebih besar untuk memenuhi permintaan domestik yang besar.
Pesawat kargo tanpa awak baru tersebut adalah SA750U yang dikembangkan oleh produsen pesawat nirawak Shanhe Huayu Aviation yang berpusat di Provinsi Hunan.
Pesawat bermesin turboprop tunggal ini berhasil menyelesaikan uji terbang selama 40 menit pada Kamis 22 Agustus 2024, pagi hari waktu setempat.
Pesawat dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 7.500 kg ini dapat mencapai kecepatan terbang maksimum 308 km/jam.
Sebagaimana dilaporkan oleh harian resmi Hunan Daily, pesawat dapat beroperasi pada ketinggian hingga 7.300 m dan memiliki jangkauan hingga 2.200 km.
Hal ini menjadikannya salah satu drone kargo paling canggih di China, negara yang saat ini telah dikenal sebagai produsen drone terkemuka di dunia.
Para pelaku industri di China percaya bahwa pesawat nirawak kargo dapat merevolusi logistik dengan mengurangi waktu pengiriman dan menurunkan biaya transportasi.
SA750U ini memiliki keunggulan unik karena dapat lepas landas dan mendarat di lokasi tanpa infrastruktur penerbangan konvensional.
Maskapai penerbangan China sendiri telah memulai pengiriman komersial menggunakan pesawat nirawak.
Pada bulan Mei 2024, anak perusahaan SF Express mulai mengangkut buah segar dari Hainan ke Guangdong menggunakan drone, yang menunjukkan penerapan praktis teknologi ini.
Pemerintah China, yang menyadari potensi ekonomi dataran rendah, telah mengidentifikasinya wahana ini sebagai mesin pertumbuhan baru.
Mobilitas vertikal, khususnya dalam transportasi kargo dan penumpang, dipandang sebagai “kekuatan produksi baru” yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang. (RBS)