AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Australia pada 22 Agustus mengumumkan investasi senilai 850 juta dolar AS dalam kemitraan dengan Kongsberg Defence Australia (KDA) untuk membangun fasilitas manufaktur dan servis rudal di Williamtown.
Fasilitas yang berlokasi di dalam kawasan Bandara Newcastle ini diproyeksikan akan menciptakan lebih dari 500 lapangan kerja selama fase konstruksi dan menyumbang sekitar 100 juta dolar AS bagi ekonomi lokal. Setelah beroperasi, fasilitas ini akan mempekerjakan sekitar 100 orang.
Fasilitas tersebut difokuskan pada produksi dan perawatan NSM (Naval Strike Missile) dan JSM (Joint Strike Missile) untuk Angkatan Pertahanan Australia (ADF).
Lokasi ini akan menjadi satu dari dua fasilitas semacam itu di dunia, yang lainnya berada di Kongsberg, Norwegia.
Pembangunan diharapkan akan dimulai akhir tahun 2024 ini, sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan manufaktur pertahanan dalam negeri.
NSM dan JSM yang akan diproduksi di fasilitas tersebut, merupakan rudal antikapal dan rudal serang permukaan air/darat.
NSM ini nantinya dimaksudkan untuk diintegrasikan ke dalam kapal perusak kelas Hobart dan fregat kelas Anzac milik Angkatan Laut Australia (RAN).
NSM akan menggantikan rudal antikapal Harpoon buatan AS dan meningkatkan kemampuan tempur armada permukaan laut Australia.
Uji coba penembakan NSM sendiri baru-baru ini telah dilakukan oleh HMAS Sydney pada bulan Juli 2024.
Sedangkan JSM adalah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.untuk menyasar target di permukaan laut dan darat.
JSM merupakan evolusi dari NSM, yang dirancang khusus untuk operasi peluncuran udara dan dioptimalkan untuk dibawa secara internal di dalam ruang senjata jet tempur siluman F-35 yang juga dimiliki Angkatan Udara Australia (RAAF). (RBS)