AIRSPACE REVIEW – Industri senjata Ukraina telah meluncurkan varian terbaru rudal jelajah R-360 Neptune, yang kabarnya diadaptasi untuk menyerang target darat dan memiliki jangkauan lebih jauh hingga 400 km.
Keberadaan rudal tersebut dipamerkan dalam sebuah video yang dirilis oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum lama ini.
Rudal Neptune yang disempurnakan ini dilaporkan telah digunakan dalam serangan malam hari pada 31 Juli terhadap lapangan terbang militer Chalino dekat Kursk, Rusia.
Rudal tersebut disebut berhasil menargetkan dan menghancurkan depot amunisi di lapangan terbang tersebut.
Mengenai keluarga rudal Neptune, awalnya dikembangkan pada tahun 2018 oleh Biro Desain Luch yang berpusat di Kyiv.
Generasi pertama R-360 Neptune, semula dirancang sebagai rudal antikapal permukaan dengan jangkauan 280-300 km.
Namun, versi terbaru memperluas kemampuan ini hingga mencakup target darat, untuk misi serangan presisi jarak jauh hingga 400 km.
Rudal melaju dengan kecepatan hingga 900 km/jam dan dapat terbang pada ketinggian mulai dari 10 hingga 300 m.
Selanjutnya turun hingga hanya 3 m selama pendekatan terakhirnya untuk menghindari pertahanan udara musuh.
R-360 Neptune sendiri mendapat perhatian internasional pada bulan April 2022 ketika digunakan untuk menenggelamkan kapal penjelajah berpeluru kendali Rusia Moskva di Laut Hitam.
Menanggapi ancaman dari Neptune baru ini, analis Rusia mengusulkan pengerahan sistem pertahanan udara S-400 dan Buk-M3 tambahan di berbagai wilayah di Rusia.
Mereka menekankan perlunya memasang menara deteksi ketinggian rendah 40V6MD, yang tingginya 38,8 m, di setiap divisi pertahanan udara.
Lebih jauh, mereka mengusulkan penempatan iluminator radar 92N6 pada menara-menara ini dengan interval 65-70 km untuk menghilangkan potensi “titik buta” yang dapat dimanfaatkan rudal Neptune. (RBS)
Alangkah lebih baik kedamaian, Rusia jadilah negara pendamai terutama negara2 tetangga. Sekalipun Rusia memiliki berbagai macam pertahanan namun membuat tidak menikmati kedamaian karena sibuk mengurus dendam Ukraina oleh karena serangan Rusia.