AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Rusia telah mengungkapkan teknik kamuflase baru yang digunakan oleh pasukan Rusia di Ukraina, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup howitzer artileri derek D-30 122 mm mereka.
Menurut video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 10 Agustus 2024, pasukan Rusia telah mulai menggunakan metode penyembunyian unik.
Kamuflase ini melibatkan kombinasi bunker kayu, tanah, dan tumbuhan untuk secara efektif melindungi artileri mereka dari pengamatan udara dan tembakan balasan lawan.
Ketika artileri siap untuk ditembakkan, dua pintu palka di bunker terbuka, memungkinkan howitzer untuk menyerang target.
Setelah peluru ditembakkan, palka menutup dengan cepat, mengurangi waktu di mana artileri dapat dideteksi dan menjadi target serangan pasukan musuh.
Dalam menghadapi meningkatnya ancaman dari teknologi pengawasan canggih, drone kamikaze dan amunisi berpemandu presisi, pasukan Rusia telah beradaptasi dengan membangun bunker yang sangat tersembunyi tersebut.
Bunker ini dirancang agar menyatu dengan lingkungan sekitar, sehingga sangat sulit dideteksi oleh pesawat intai nirawak maupun drone kamikaze.
Mengenai D-30 adalah howitzer derek kaliber 122 mm rancangan era Uni Soviet yang telah digunakan secara luas sejak diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Howitzer D-30 terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan dukungan tembakan tidak langsung pada jarak hingga 15,4 km.
Salah satu fitur utamanya adalah mobilitasnya, howitzer dapat dengan cepat ditarik oleh berbagai kendaraan.
Selain itu, sistem stabilisasi tiga kakinya memungkinkannya untuk dikerahkan di berbagai kontur permukaan dan siap beroperasi penembakan dalam hitungan menit.
Mobilitas ini, dikombinasikan dengan bobotnya yang relatif ringan untuk sebuah artileri, menjadikan D-30 senjata yang efektif dan mudah beradaptasi di medan perang. (RBS)