Angkatan Udara India meningkatkan MiG-29UPG dan kemungkinan akan membeli 21 unit lagi dari Rusia untuk mengisi skuadron baru

MiG-29UPGRostec

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara India {IAF) akan memperbarui MiG-29UPG miliknya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penghentian operasional jet tempur MiG-21 dan penundaan dalam program pesawat lainnya.

Proyek mendesak IAF ini telah disampaikan ke Kementerian Pertahanan India, media melaporkan.

Pembaruan (upgrade) ini mencakup persenjataan serang darat baru dan sistem avionik serta kontrol yang lebih baik untuk kinerja yang lebih baik.

IAF saat ini mengoperasikan tiga skuadron pesawat MiG-29UPG dengan total sekitar 60-70 pesawat.

Dilansir Bulgarian Military, rencana awal adalah untuk meng-upgrade 24 jet tempur MiG-29UPG guna mendukung senjata jarak jauh HSLD Mark-II (High-Speed ​​Low-Drag Mark-ll).

HSLD Mark-II adalah amunisi berpemandu presisi yang dirancang untuk memberikan akurasi dan daya mematikan tinggi sekaligus meminimalkan hambatan aerodinamis, oleh karena itu disebut ‘low-drag’.

Mengenai MiG-29 IAF, jet berjulukan Fulcrum ini mulai diakuisisi pada pertengahan 1980-an, dengan pengiriman pertama dilakukan tahun 1986.

Selama bertahun-tahun India terus memperluas armada MiG-29 melalui berbagai kesepakatan pengadaan. Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, terdapat beberapa unit tambahan.

Selanjutnya, pada tahun 2009, India menandatangani kesepakatan penting dengan Rusia untuk meningkatkan armada MiG-29 yang ada ke standar MiG-29UPG.

Peningkatan utama ke standar MiG-29UPG ini mencakup integrasi radar Zhuk-ME baru, yang meningkatkan kemampuan deteksi dan pelacakan pesawat, sehingga memungkinkannya untuk menyerang beberapa target secara bersamaan.

Lalu struktur rangka yang diperbaharui dan juga mendapatkan mesin turbofan baru RD-33 Seri 3, menghasilkan daya dorong dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, sehingga memperpanjang jangkauan operasional dan daya tahan pesawat.

Peningkatan penting lainnya adalah penerapan sistem pengisian bahan bakar di udara, yang secara signifikan memperluas jangkauan operasionalnya.

Kemampuan ini memungkinkan pesawat untuk menjalankan misi yang lebih lama tanpa perlu sering mendarat, sehingga meningkatkan fleksibilitas strategisnya.

Lalu rangkaian avionik pada MiG-29UPG dimodernisasi dengan kokpit digital baru yang dilengkapi layar multifungsi, sistem penargetan yang dipasang di helm, dan rangkaian peperangan elektronik canggih.

Upgrade ini meningkatkan kewaspadaan situasional dan kemampuan bertahan pilot di lingkungan yang tidak bersahabat.

MiG-29UPG telah dilengkapi dengan sistem persenjataan baru, termasuk rudal udara ke udara dan udara ke darat yang canggih.

Persenjataan yang diperluas ini memungkinkan pesawat untuk menyerang berbagai target dengan presisi dan daya mematikan yang lebih tinggi, menjadikannya platform yang lebih serbaguna dalam skenario pertempuran.

Selain meng-upgrade sekitar 24 pesawat MiG-29UPG miliknya, IAF juga berencana menambah skuadron baru (keempat) dengan mengakuisisi 21 pesawat MiG-29 lagi dari Rusia. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *