AIRSPACE REVIEW – Sebuah pesawat nirawak militer China terpantau terbang di sepanjang pantai Vietnam pada 7 Agustus, menandai insiden kedua yang diketahui dalam bulan ini.
Menurut data pelacakan yang tersedia untuk umum, drone tersebut diidentifikasi sebagai WZ-10. Drone lepas landas dari Pulau Hainan China dan memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam.
WZ-10 terbang di sepanjang garis pantai sejauh sekitar 800 km sebelum berbalik arah di dekat provinsi Phan Rang.
Data dari Flightradar24 mengungkapkan bahwa WZ-10 tersebut menggunakan tanda panggilan 00CA6181 dan kode HEX 783132. Ini menunjukkan bahwa WZ-10 yang sama pada tanggal 2 Agustus di dekat pantai Vietnam.
WZ-10 diamati dari jarak 160 km hingga 170 km dari Cam Ranh, pelabuhan laut dalam strategis dan pangkalan angkatan laut yang penting bagi Vietnam.
Insiden ini bertepatan dengan kunjungan kapal Penjaga Pantai Vietnam ke Manila di mana kapal tersebut akan berpartisipasi dalam latihan gabungan pertama dengan penjaga pantai Filipina.
Kejadian ini dikaitkan dengan sengketa teritorial yang sedang berlangsung dengan China di Laut Cina Selatan yang melibatkan Vietnam, Filipina, dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
WZ-10 yang juga dikenal sebagai Wing Loong-10, Wind Shadow atau Cloud Shadow adalah kendaraan udara tak berawak dengan daya tahan lama (HALE) yang dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group.
Drone ini memiliki lebar sayap 20 m, panjang 9 m, dan tinggi 3,66 m. WZ-10 ditenagai oleh satu mesin turbofan WP-11C atau ZF850, yang menghasilkan daya dorong 9,8 kN. Memungkinkannya terbang dengan kecepatan jelajah 620 km/jam, pada ketinggian hingga 15.000 m, dengan daya tahan selama 20 jam di udara.
Selain misi pengintaian, pengawasan dan intelijen (ISR), WZ-10 dapat menjalankan misi serang darat. Dilengkapi dengan berbagai persenjataan, termasuk diantaranya rudal udara ke permukaan Blue Arrow dan bom berpemandu presisi GB-4. -RBS-