AIRSPACE REVIEW – Iran baru-baru ini dilaporkan telah memasang beberapa sistem peperangan elektronik (EW) jarak jauh buatan Rusia, termasuk Murmansk-BN, di lokasi-lokasi strategis di seluruh negeri.
Pemasangan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel menyusul pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, ungkap saluran Telegram Ram Reports pada 3 Agustus 2024.
Laporan terbaru tentang pengerahan sistem Murmansk-BN oleh Iran muncul setelah penerbangan berkelanjutan pesawat angkut militer Rusia ke Iran. Kedatangan pesawat ini teramati melalui aplikasi pelacakan penerbangan seperti Flight Radar.
Penerbangan tersebut diduga mengangkut berbagai sistem senjata tak dikenal ke Iran, termasuk sistem EW Murmansk-BN. Sistem ini merupakan salah satu yang tercanggih di dunia.
Sistem ini dapat mengganggu dan mencegat sinyal radio, GPS, komunikasi, dan sistem satelit musuh, sehingga membuat amunisi pintar dan sistem pesawat nirawak tidak efektif.
Murmansk-BN dikembangkan oleh perusahaan Rusia KRET guna melakukan pengacauan komunikasi jarak jauh.
Sistem ini mulai digunakan pada tahun 2014 dan dirancang untuk mengganggu komunikasi satelit militer frekuensi tinggi milik NATO dan AS. Jangkauan pengacauan mencapai 5.000 – 8.000 km.
Sistem ini mencakup beberapa tiang antena yang dipasang di kendaraan, menggunakan truk dan trailer Kamaz, masing-masing memanjang hingga 32 m, mencakup area seluas 640.000 km persegi.
Murmansk-BN dapat mencegat dan menekan sinyal HF di rentang 3-30 MHz yang digunakan oleh kapal perang dan pesawat terbang. Waktu penyebaran adalah 72 jam.
Bagi pasukan militer Israel, termasuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut, keberadaan Murmansk-BN dapat menimbulkan ancaman yang signifikan jika terjadi konflik regional yang lebih luas.
Kemampuan sistem untuk mengacaukan komunikasi HF dapat berdampak serius pada kemampuan operasional IDF dengan mengganggu komunikasi komando dan kontrol, khususnya dalam operasi lapangan di mana ketergantungan pada radio HF sangat penting.
Pengacauan ini dapat merusak infrastruktur komunikasi IDF di berbagai cabang, sehingga berpotensi mengurangi efektivitas operasional dan koordinasi dalam pertempuran militer.
Di Angkatan Udara Israel, sistem tersebut dapat mengganggu komunikasi antara pesawat dan kontrol darat, serta sistem navigasi pesawat udara berawak dan tak berawak (UAV).
Gangguan ini dapat memengaruhi perencanaan misi, penargetan, dan pelaksanaan, yang berpotensi membahayakan operasi udara.
Aset tertentu seperti jet tempur siluman F-35I Adir, yang menggunakan berbagai sistem komunikasi termasuk HF untuk pertukaran data penting misi akan terganggu
Termasuk juga drone intai Hermes 900, yang mengandalkan tautan komunikasi aman untuk navigasi, kontrol, dan transmisi data, dapat terkena dampak yang signifikan.
Bagi Angkatan Laut Israel, kemampuan Murmansk-BN dapat mengganggu komunikasi antar kapal perang.
Gangguan ini akan menjadi masalah khusus bagi koordinasi selama operasi angkatan laut dan untuk menjaga kewaspadaan situasional.
Selain itu, sistem tersebut dapat memengaruhi sistem elektronik di atas kapal angkatan laut, yang berdampak pada navigasi dan fungsi penting lainnya.
Aset militer seperti korvet kelas Sa’ar 5 yang mengandalkan komunikasi HF untuk berbagai operasi, dan kapal selam kelas Dolphin yang berkomunikasi dengan pusat komando melalui sinyal HF saat muncul ke permukaan, dapat mengalami gangguan efektivitas operasional.
Pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang diduga dilakukan oleh Israel, telah meningkatkan ketegangan secara signifikan.
Peristiwa ini terjadi setelah terbunuhnya seorang pejabat militer Hizbullah di Beirut oleh pasukan Israel.
Teheran telah mengancam melakukan pembalasan yang signifikan terhadap Israel, bersama dengan proksinya seperti Hizbullah, Hamas, dan Houthi.
Sementara Israel telah memperingatkan akan melakukan tindakan pembalasan yang keras terhadap agresi semacam itu. -RBS-
Belum ada sejarah nya timteng punya persenjataan mematikan…berita yang di muat di media hanya khayalan media saja. Timteng ga akan menang lawan Israel meski Israel sendiri.
Kan memang dari sananya kalo….beraninya maen keroyok.
yang berpendapat mempergunakan gelombang HF itu tidak mungkin gelombang HF radio amatir aja bisa memantau gelombang yang mereka pakai sekarang itu udah sangat tinggi hanya technologi tertentu yang bisa membuat gelombang tsb. ngapain mereka pakai klo gelombang tsb. mudah d kacaukan atau d pantau. itu zaman perang dunia 1. pakai gelombang HF. karena gelombang yang sangat tinggi blom bisa d buat pada zaman itu