AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Ukraina baru-baru ini merilis rekaman yang memperlihatkan peluncuran rudal jelajah Storm Shadow dari pesawat pembom serang Su-24M Fencer miliknya.
Sebelumnya, diperkirakan bila Su-24M Ukraina dapat mengerahkan tiga rudal ini sekaligus dengan memasang dua di sayap dan satu di bawah badan pesawat.
Tidak dijelaskan kapan video itu dibuat, namun kemungkinan serangan itu menargetkan Krimea, mengingat pembatasan Inggris dalam menembakkan rudal jelajah ke wilayah Rusia, seperti diwartakan Bulgarian Military (4/8).
Penggunaan rudal Storm Shadow oleh Ukraina pertama kali dilaporkan tahun 2023 lalu.
Seperti diketahui, pada Mei 2023, pemerintah Inggris dan Prancis mengumumkan penyerahan rudal-rudal ini. Kemudian pada April 2024, Italia telah bergabung, memasok rudal ini ke Ukraina.
Untuk mengintegrasikan rudal ini dengan pesawat era Uni Soviet tersebut, Inggris harus menggunakan kembali tiang adaptor dari jet Panavia Tornado miliknya yang sudah tidak digunakan lagi dan memasangnya pada Su-24M.
Perangkat penembakan ini dipasang pada dudukan sub-kantilever dan dihubungkan ke catu daya pesawat yang memungkinkan semua sistem rudal beroperasi dan siap diluncurkan.
Video ini memiliki makna khusus karena segmen awalnya memperlihatkan peluncuran rudal ganda yang ditujukan untuk menembus pertahanan udara musuh.
Di bagian video berikutnya, terlihat rudal diluncurkan dalam hitungan detik, yang kemungkinan mengindikasikan bahwa rudal tersebut menargetkan sasaran yang sama.
Karena rudal ini tidak terintegrasi ke dalam sistem kendali senjata standar pesawat, semua input koordinat, persiapan sistem, dan pengujian yang diperlukan dilakukan di lapangan terbang sebelum lepas landas.
Mengenai Storm Shadow/SCALP EG adalah rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari udara yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis.
Rudal dirancang terutama untuk serangan presisi terhadap target bernilai tinggi yang dijaga ketat sistem pertahanan udara seperti pusat komando, dan infrastruktur penting militer lainnya.
Rudal berkemampuan siluman ini dapat beroperasi dalam segala kondisi cuaca, siang atau malam.
Secara dimensi rudal Storm Shadow/SCALP EG memiliki panjang sekitar 5,1 m dan diameter 48 cm, dan memiliki lebar sayap 3 m.
Dibekali sistem propulsi berupa mesin turbojet, yang memungkinkannya melaju pada kecepatan jelajah subsonik.
Karakteristik teknis Storm Shadow/SCALP EG meliputi sistem panduan canggihnya, yang menggabungkan navigasi inersia, GPS, dan navigasi referensi medan.
Rudal ini juga dilengkapi tautan data untuk pembaruan di tengah lintasan, yang memungkinkannya beradaptasi dengan kondisi medan perang yang berubah.
Storm Shadow/SCALP EG dilengkapi dengan berbagai sensor untuk meningkatkan kemampuan penargetannya.
Sensor ini mencakup pencari inframerah (IIR) untuk panduan terminal, yang memungkinkan rudal mengidentifikasi dan membidik target tertentu dengan presisi tinggi. Pencari IIR sangat efektif terhadap target tetap dan yang dapat dipindahkan.
Sistem navigasi Storm Shadow/SCALP EG dirancang untuk memastikan penargetan yang tepat dalam jarak jauh.
Rudal tersebut menggunakan kombinasi navigasi inersia, GPS, dan navigasi referensi medan untuk mempertahankan jalurnya.
Sementara untuk hulu ledaknya adalah jenis BROACH (Bomb Royal Ordnance Augmented CHarge), yang merupakan sistem dua tahap.
Tahap pertama adalah muatan yang dirancang untuk menembus struktur diperkeras, sedangkan tahap kedua adalah bom susulan yang meledak di dalam target untuk memaksimalkan kerusakan.
Jangkauan operasional Storm Shadow/SCALP EG sekitar 250–560 km, ini tergantung pada platform peluncuran dan profil penerbangan. -RBS-