AIRSPACE REVIEW – Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono baru-baru ini menginformasikan bahwa TNI AU akan mendapatkan drone intai serang Bayraktar TB2 buatan Baykar Technologies dari Turkiye.
Selain Bayraktar TB2, TNI AU juga akan menerima drone intai serang buatan Turkiye lainnya yakni Anka yang dirancang dan diproduksi oleh Turkish Aerospace (TA).
Drone Anka ini telah dipesan oleh Indonesia pada Februari 2023 berdasarkan kontrak senilai 300 juta dolar AS untuk memperoleh 12 unit.
Drone Anka diharapkan akan dikirimkan sebelum Oktober 2025 dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memproduksi setengah lusin platform di dalam negeri sebagai bagian dari perjanjian transfer teknologi (ToT).
Kehadiran Bayraktar TB2 dan Anka ini akan mengisi dua skuadron intai baru yang akan dibentuk TNI Angkatan Udara yakni Skadron Udara 53 dan Skadron Udara 54.
Sebelumnya, TNI AU sudah memiliki dua skuadron pesawat intai tak berawak, yaitu Skadron Udara 51 yang diisi drone Aerostar dan Skuadron Udara 52 diisi dengan CH-4 Rainbow.
Seperti diketahui, pada tahun 2019, Indonesia memesan CH-4 dari CASC China dan kini mengoperasikan enam platform.
Sementara untuk Bayraktar TB2, meskipun rincian mengenai potensi kesepakatan tidak diungkapkan, Shephard Defence Insight memperkirakan sembilan unit, dengan kesepakatan yang diperkirakan menelan biaya 48,42 juta dolar AS. -RBS-
Semoga Indonesia bisa buat yg lebih baik dengan nama Cakra 1 2 3 dst.. Amin..