Penuhi kebutuhan perang dengan Ukraina, Rusia memproduksi 4.000 drone FPV per hari

Personel militer Rusia berdiri di depan ribuan drone FPV yang siap digunakanIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Sejak peperangan pecah dengan Ukraina pada Februari 2022, Rusia terus melengkapi kebutuhan angkatan bersenjatanya untuk mengeliminasi sistem pertahanan militer Ukraina.

Cara efektif yang dilakukan adalah dengan melancarkan beragam serangan dari udara, menggunakan drone salah satunya.

Drone memiliki keunggulan di mana wahana ini tidak semahal sistem persenjataan udara lainnya seperti pesawat berawak, dapat dioperasikan dengan mudah, dan menimbulkan efek yang besar.

Drone selain dapat melakukan pemantauan maupun pengintaian, juga dapat digunakan untuk melakukan serangan presisi, termasuk serangan bunuh diri.

Drone jenis First-Person View (FPV) adalah jenis drone yang kini paling masif digunakan, baik oleh militer Rusia maupun militer Ukraina. Guna memenuhi kebutuhan ini, Ukraina mengimpor puluhan ribu drone FPV dari sumber asing.

Demikian halnya dengan Rusia, industri dalam negerinya kini digenjot untuk memproduksi drone FPV untuk meningkatkan serangan terhadap Ukraina.

Janes melaporkan, dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah meningkatkan produksi drone-nya untuk mendukung operasi militer khusus di Ukraina. Pada masa jabatan baru Presiden Rusia Vladimir Putin, upaya-upaya ini semakin ditingkatkan.

Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov baru-baru ini mengumumkan bahwa sekitar 4.000 drone FPV diproduksi Rusia setiap hari, yang artinya drone ini diproduksi sekitar 167 unit setiap jamnya.

Rusia menggunakan basis produksi, rantai pasokan, produksi massal di dalam negeri, pengiriman, hingga pelatihan personel untuk mengoperasikan drone FPV secara efektif.

Dalam upaya ini Kremlin telah melakukan pendirian pusat-pusat khusus yang berfokus pada pengembangan dan produksi drone FPV.

Pusat-pusat khusus ini berlokasi strategis di kota-kota besar seperti Moskow, St. Petersburg, Sevastopol, Nizhny Novgorod, Ryazan, Samara, Sakhalin, Tomsk, Tula, dan lainnya.

Dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, Negeri Beruang dapat mempercepat produksi drone secara signifikan tanpa menghadapi kendala besar.

Pendekatan ini juga memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan desain inovatif.

Tahun 2023 lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa 3.500 operator drone FPV dilatih di pusat-pusat pelatihan.

Kementerian juga mengatakan bahwa di tahun itu sedang melatih 1.700 pesonel tambahan sebagai operator drone non-FPV. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *