AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Australia secara resmi meluncurkan Sistem Pesawat Terbang Kendali Jarak Jauh MQ-4C Triton pertamanya yang diterima dari Amerika Serikat. Drone ini disebut sebagai AUS 1.
Upacara peluncuran berlangsung di RAAF Base Tindal pada 31 Juli 2024, dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri-Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.
Marles menekankan pentingnya program ini bagi keamanan nasional. Ia menyatakan MQ-4C Triton merupakan kemajuan signifikan bagi kemampuan pengawasan dan pengintaian Australia.
Ditambahkan bahwa drone ini akan memainkan peran penting dalam melindungi perbatasan maritim dan memastikan keamanan Australia.
Kementerian Pertahanan Australia sebelumnya telah memesan empat drone intai strategis MQ-4C dari Northrop Grumman Amerika Serikat.
Pesawat tanpa awak ini akan melengkapi armada berawak P-8A Poseidon yang dioperasikan oleh Angkatan Pertahanan Australia (ADF), membentuk ‘sistem keluarga’ yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian untuk operasi pertahanan.
Nantinya, keempat MQ-4C akan ditempatkan di RAAF Base Tindal di Wilayah Utara dan dioperasikan oleh Skadron No. 9 RAAF yang direformasi, yang berpusat di RAAF Edinburgh di Australia Selatan.
MQ-4C mampu terbang pada ketinggian yang sangat tinggi untuk waktu yang lama dan menyediakan cakupan pengawasan tanpa gangguan dan sangat penting bagi negara dengan wilayah maritim yang luas untuk dipantau.
Drone ini dapat mencapai ketinggian maksimum lebih dari 55.000 kaki dan memiliki jangkauan operasional 8.200 mil laut. Dalam satu kali penerbangan, MQ-4C dapat memantau area seluas 1 juta mil persegi di lautan.
MQ-4C sanggup mengudara 30 jam nonstop dan mencapai kecepatan hingga 330 knot. Sebagai penggeraknya, MQ-4C ditenagai oleh mesin turbofan Rolls-Royce AE 3007.
Salah satu fitur utama MQ-4C adalah sensor pengawasannya yang kuat, AN/ZPY-3 Multi-Function Active Sensor (MFAS).
Radar AESA X-band ini menyediakan bidang pandang 360 derajat dan dapat mengamati wilayah laut dan daratan yang luas, meliputi jutaan mil persegi dalam jangka waktu 24 jam.
Radar ini juga mampu beroperasi dalam segala kondisi cuaca, memastikan identifikasi target terlepas dari lingkungannya.
MQ-4C juga dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mengotomatisasi klasifikasi target. Dapat menangkap gambar radar definisi tinggi dan menggunakan Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) untuk mengklasifikasikan target tanpa campur tangan manusia.
Otomatisasi ini mengurangi beban kerja operator yang hanya perlu mengatur parameter pengoperasian pesawat.
MQ-4C dibekali sensor EO/IR multispektral Raytheon MTS-B, yang meningkatkan kemampuan pengawasannya dengan fitur penandaan laser, penunjuk arah, dan pencarian jarak. Juga dapat melakukan streaming video langsung ke pasukan darat.
Perangkat Electronic Support Measures (ESM) Triton mengidentifikasi dan menemukan sinyal yang dipancarkan oleh kapal laut, sehingga meningkatkan kemampuan deteksi dan pengawasannya.
Radar sensor aktif multifungsi MQ-4C menawarkan tampilan 360 derajat, yang memungkinkan deteksi dan identifikasi target laut dengan presisi tinggi.
Lalu Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) MQ-4C dapat melacak kapal dan mengidentifikasi kapal yang telah mematikan AIS, taktik yang sering digunakan oleh lawan.
Sistem penargetan multispektral elektro-optik/inframerah (MTS-B) menangkap gambar beresolusi tinggi serta video gerak penuh, yang menawarkan berbagai bidang pandang. -RBS-