AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Brasil mengumumkan upaya baru untuk memerangi penambangan ilegal yang menghancurkan wilayah adat dengan mengerahkan pesawat nirawak berteknologi tinggi.
Drone yang dimaksud adalah Nauru 500C, yang dikembangkan oleh XMobots yang memiliki kemampuan VTOL (Vertical Take-Off and Landing).
Nauru 500C adalah platform canggih yang dirancang untuk operasi pengawasan dan pengintaian, khususnya cocok untuk lingkungan yang menantang dan misi keamanan.
Drone sanggup terbang selama 4 jam secara otonom, dapat beroperasi di di wilayah yang sulit diakses seperti hutan lebat atau zona perkotaan berisiko tinggi.
Drone ini dilengkapi dengan sensor beresolusi tinggi yang memungkinkan pemetaan area yang luas secara akurat.
Dengan sensor seperti XM3, drone dapat menangkap gambar berkualitas tinggi dengan akurasi planimetrik kurang dari 5 cm pada ketinggian 120 m di atas permukaan tanah.
Kemampuan ini ditingkatkan dengan teknologi RTK (Real-Time Kinematic) terintegrasi, memastikan presisi tinggi untuk proyek yang memerlukan pengukuran yang tepat.
Cocok untuk operasi BVLOS (Beyond Visual Line of Sight), Nauru 500C dapat dilengkapi sesuai dengan kebutuhan misi tertentu, termasuk kamera multispektral untuk pertanian presisi atau sistem ISR untuk pengawasan dan pengintaian. .
Di bawah pengawasan Pusat Manajemen dan Operasional Sistem Perlindungan Amazon (CENSIPAM), Nauru 500C telah dikerahkan secara khusus untuk memetakan dan memantau wilayah yang terkena dampak aktivitas penambangan ilegal, khususnya di wilayah Boa Vista dan wilayah Yanomami.
Wilayah-wilayah ini, yang sering kali tidak dapat diakses dan sulit dipantau, akan diuntungkan oleh teknologi canggih pesawat nirawak untuk melakukan misi pengintaian dan pengumpulan informasi secara langsung. -RBS-
Kita pun harusnya begitu, karena marak terjadi illegal logging dan penambangan illegal di beberapa wilayah penggunaan drone sangat membantu