Muncul sebagai biang kerok di udara, drone musuh kini menjadi target khusus USSOCOM sebelum diterbangkan dari pangkalan

Drone HouthiAFP

AIRSPACE REVIEW – Kehadiran drone lawan, khususnya drone yang digunakan untuk pertempuran, menjadi kekhawatiran militer Amerika Serikat karena kemampuannya dalam menghancurkan aset-aset penting negara maupun militer.

Serangan pesawat tanpa awak dalam jumlah besar di masa depan, termasuk dalam konflik berskala besar, menjadi perhatian khusus AS yang ditugaskan kepada Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM).

Komando tersebut diberikan misi kontra-drone untuk menghancurkan pesawat-pesawat nirawak musuh tersebut sebelum mengudara.

Langkah ini setidaknya dapat menghambat produksi atau pengiriman sistem udara tanpa awak tersebut, dan mungkin bahkan sebelum konflik meletus, tulis TWZ.

Letjen Angkatan Darat AS Sean Gainey, Kepala Komando Pertahanan Luar Angkasa dan Rudal (SDMC) menyoroti USSOCOM dalam tugas ini. Ia menyatakan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh drone di dalam dan di luar medan perang tradisional bukanlah hal baru.

Kenyataan ini kini telah sepenuhnya menjadi kesadaran masyarakat umum, sebagian besar disebabkan oleh perang di Ukraina, serta krisis yang sedang berlangsung di dalam dan sekitar Laut Merah dan tempat lain di Timur Tengah.

Pada gilirannya, telah terjadi ledakan minat terhadap berbagai tingkatan kemampuan anti-drone dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di kalangan militer AS.

Pada saat yang sama, para pejabat AS khawatir mengenai kemungkinan kelompok drone dalam jumlah besar akan membebani pertahanan di masa depan, terutama selama pertempuran berkelanjutan.

Serangan balasan Iran terhadap Israel pada bulan April, yang melibatkan rudal jelajah dan balistik, serta drone, adalah contoh utama dari gambaran ancaman yang memicu kekhawatiran yang dibicarakan oleh komandan SMDC kemarin.

Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman juga saat ini aktif terlibat dalam serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal perang asing dan kapal komersial di dan sekitar Laut Merah.

Kelompok tersebut juga memiliki sejarah panjang dalam menggunakan senjata-senjata tersebut terhadap sasaran darat di negara-negara di kawasan ini, serangan yang kini telah meluas ke Israel. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *