Drone RQ-4 Global Hawk akan dipensiunkan USAF tahun 2027, apakah penggantinya selama ini telah beroperasi tanpa diketahui?

RQ-180 White BatIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) berencana untuk menghentikan pengoperasikan drone mata-mata RQ-4 Global Hawk dalam tiga tahun ke depan yakni pada tahun 2027. Drone yang dapat terbang tinggi dan tahan lama ini diakui mulai rentan untuk ditembak oleh musuh.

USAF tidak menjelaskan secara gamblang drone apa yang akan menjadi penggantinya, mengingat waktunya sudah dekat, kurang dari lima tahun lagi.

Semestinya, drone penerus sudah disiapkan ketika drone lama akan memasuki masa purnatugas. Hal ini pula yang menimbulkan spekulasi bahwa sebenarnya USAF sudah punya pengganti RQ-4 Global Hawk, dan bahkan disinyalir telah beroperasi secara diam-diam.

Drone yang diduga sebagai pengganti Global Hawk adalah RQ-180 yang pengembangannya telah terpublikasi sejak beberapa tahun silam, namun kejelasan programnya seringkali timbul dan tenggelam.

Terkait hal ini, Menteri Angkatan Udara Frank Kendall telah mengisyaratkan adanya platform intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) yang baru. Wahana ini diakui telah lama menjadi topik diskusi seputar masa depan kemampuan USAF.

Drone RQ-180 yang dimaksud, dipahami sebagai drone ISR yang sangat memiliki kemampuan siluman, mampu terbang jauh, dan juga terbang tinggi.

Berbicara dengan para wartawan di acara meja bundar minggu lalu sebelum pembukaan Farnborough International Airshow (FIA) 2024 di Inggris, Kendall tidak menjelaskan secara rinci drone ISR yang akan menggantikan RQ-4 Global Hawk. Namun dari uraiannya, tulis TWZ, dugaan ke penggunaan RQ-180 memang menguat.

RQ-180 dibuat oleh Northrop Grumman, namun hingga saat ini belum ada bukti-bukti yang memperlihatkan penggunaan drone ini di jajaran kekuatan USAF.

Penggunaan julukan White Bat (Kelelawar Putih) dalam video tahun 2021 yang dirilis oleh Pusat Keunggulan Persenjataan Profesi Angkatan Udara AS (PACE) menunjukkan bahwa militer AS mungkin sedang bersiap untuk merilis informasi tentang RQ-180 saat itu.

Aviation Week adalah media penerbangan yang pertama menyampaikan berita tentang dugaan pengembangan drone pada tahun 2013.

Enam tahun kemudian, pada tahun 2019, majalah tersebut menurunkan lagi laporan dengan fitur mendalam yang mengklaim setidaknya tujuh RQ-180 telah dikembangkan.

Sayangnya, sampai sekarang keberadaan RQ-180 masih menjadi misteri atau memang sengaja ditutup-tutupi demi menjaga kerahasiaannya. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *