AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan Korea Selatan, Hanwha Aerospace, mengumumkan pengembangan howitzer gerak sendiri (SPH) beroda baru pada Konferensi Akademik Komprehensif Kualitas Pertahanan 2024 pada 19 Juli di Changwon, Korea Selatan.
Sistem SPH baru ini dibangun berdasarkan keberhasilan howitzer swagerak K9 Thunder buatan Hanwha Aerospace.
K9 model beroda rantai ini sangat populer dan saat ini digunakan oleh 10 negara, menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar global howitzer 155 mm.
Desain K9 yang beroda rantai menawarkan mobilitas yang unggul di medan kasar dan mendukung taktik tembak-dan-lari tanpa memerlukan sekop tanah untuk stabilitas.
Akan tetapi, kendaraan beroda rantai lebih mahal untuk dirawat dan dioperasikan dibandingkan dengan sistem beroda ban, yang dapat menempuh jarak ratusan km di jalan tanpa wahana transportasi pengangkut tambahan.
Howitzer beroda ban baru ini dibangun di atas sasis kendaraan peluncur roket multi laras KTSSM berpenggerak 8×8 yang memiliki mobilitas dan manuver tinggi.
Persenjataannya serupa dengan K9, yakni howitzer kaliber 155/52. Namun di masa mendatang akan dibekali howitzer 155/58 yang berlaras lebih panjang, mampu menembak target lebih dari 70 km dengan amunisi berpemandu.
Hanwha Aerospace mendanai pengembangan howitzer beroda ban-nya ini secara independen atau menggunakan dana perusahaan sendiri.
Meskipun K9 sukses, yang telah diproduksi lebih dari 1.800 unit, Hanwha Aerospace terpanggil untuk memenuhi permintaan pasar akan varian beroda ban yang lebih hemat biaya dan mudah dirawat.
SPH beroda ban yang belum memiliki nama resmi ini, nantinya akan berhadapan langsung dengan pemain lama seperti RCH 155 8×8 Jerman dan CAESAR 155 6×6/8×8 dari Prancis. -RBS-