RTAF: Gripen unggul di Pitch Black 2024, tingkat kemampuan misi mencapai 100%

RTAF Gripen CRTAF

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Kerajaan Thailand mengklaim armada jet tempur Saab Gripen C/D yang dikerahkan di Exercise Pitch Black 2024 di RAAF Base Darwin, Australia mencapai keunggulan dengan tingkat kemampuan misi mencapai 100%.

Hal itu dikatakan Group Captain (Kolonel) Arnonh Charusombat, Ketua Delegasi RTAF di Exercise Pitch Black 2024, dalam sebuah wawancara dengan media di RAAF Base Darwin.

Ia menekankan Latihan Pitch Black memberikan peluang pelatihan yang realistis. Dengan wilayah udara Australia yang luas, ujarnya, memungkinkan profil misi yang kompleks dapat dilaksanakan.

Meskipun beroperasi di wilayah udara yang kompleks dengan banyak pesawat dari berbagai negara, RTAF, tandas dia, mampu mempertahankan tingkat kemampuan misi 100% dengan menggunakan lima pesawat Gripen.

Ia juga menjabarkan, kemudahan pemeliharaan pesawat ini merupakan bukti komitmen Saab terhadap sistem yang mudah digunakan.

RTAF berpartisipasi aktif dalam skenario Blue Force dan Red Force selama Pitch Black 2024 dan memperoleh pengalaman berharga dalam lingkungan multinasional yang kompleks, lanjutnya.

RTAF mengerahkan empat Gripen dalam setiap gelombang latihan dan menyisakan satu pesawat sebagai cadangan.

Bagi tim Gripen RTAF yang bermarkas di Surat Thani, Tahiland Keberhasilan penempatan RTAF di Pitch Black 2024 memperkuat posisi mereka sebagai salah satu pemain kunci dalam keamanan regional.

Sebelumnya mengacu laporan Janes pada 15 Juli lalu, RTAF telah memilih Gripen E dari Saab sebagai jet tempur baru untuk melengkapi satu skadron pesawat tempur baru RTAF.

Seorang juru bicara RTAF mengatakan bahwa rekomendasi untuk pengadaan Gripen E baru-baru ini diserahkan kepada pemerintah Thailand.

“Pengadaannya sedang dalam proses (tetapi) bergantung pada pemerintah,” kata juru bicara tersebut.

Ia menambahkan bahwa program ini akan berkembang setelah adanya penilaian dan persetujuan anggaran dari pemerintah Thailand.

Dalam beberapa bulan terakhir RTAF telah mengevaluasi Gripen E dan F-16 Viper dari Lockheed Martin untuk menggantikan F-16A/B yang dioperasikan oleh Skuadron 102 RTAF di Nakhon Ratchasima.

Menurut Buku Putih RTAF yang diterbitkan pada bulan Februari, proyek penggantian pesawat tempur akan berlangsung dari tahun 2025 hingga 2034 dan mencakup akuisisi 12-14 pesawat termasuk sistem senjata terkait serta peralatan dan pelatihan pendukung darat.

Namun, karena keterbatasan anggaran kemungkinan RTAF akan membeli pesawat baru tersesbut secara bertahap, dimulai dengan empat pesawat dengan perkiraan harga sekitar THB19 miliar (539 juta USD). (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *