AIRSPACE REVIEW – Di Farnborough International Airshow (FIA) 2024 di Inggris, Kementerian Pertahanan Belanda dan Kementerian Pertahanan Austria menandatangani kontrak untuk memperoleh sembilan pesawat angkut Embraer C-390 Millennium.
Pembelian ini merupakan bagian dari proyek “Penggantian Kapasitas Angkutan Udara Taktis”, sebuah upaya pengadaan bersama antara Belanda dengan Austria.
Angkatan Udara Kerajaan Belanda akan menerima lima pesawat, sementara Angkatan Udara Austria akan menerima empat pesawat.
Akuisisi bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kedua negara dalam mengerahkan atau mengevakuasi peralatan dan personel secara cepat dan efisien dalam kondisi operasional yang menantang.
Kemampuan taktis canggih dari C-390 diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan responsivitas operasional, serta menyediakan dukungan logistik yang kuat untuk berbagai misi, termasuk operasi kemanusiaan dan medis.
C-390 Millennium, yang dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan Brasil, Embraer, menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan model lama dan pesaingnya, terutama C-130J Hercules.
Perusahaan mengatakan, kinerjanya lebih unggul, keandalan yang meningkat, dan kapasitas angkut yang lebih tinggi, pesawat ini merupakan peningkatan yang substansial dibandingkan pesawat sekelasnya yang bermesin turboprop.
Pesawat ini dapat membawa muatan maksimum 26 ton atau muatan terdistribusi 23 ton.
C-390 memiliki kapasitas bahan bakar yang dapat digunakan di sayap sebesar 23,9 ton, yang memungkinkan jangkauan 1.080 mil laut dengan muatan maksimum, yang dapat diperpanjang hingga 1.470 mil laut dengan muatan yang lebih ringan.
Pesawat berbadan tambun ini menawarkan jangkauan 3.370 mil laut untuk misi feri, yang dapat mencapai 4.570 mil laut dengan tangki internal tambahan.
Pesawat mencapai kecepatan jelajah maksimum 0,80.Mach dan beroperasi pada ketinggian 36.000 kaki. Kabinnya bertekanan untuk mempertahankan lingkungan permukaan laut hingga 18.000 kaki.
C-390 dirancang untuk jarak lepas landas pendek, membutuhkan 1.524 m dengan muatan 23 metrik ton dan hanya 1.165 m dengan muatan 16 metrik ton. Jarak pendaratan normalnya adalah 1.000 m dengan muatan 26 metrik ton.
Sebagai penggeraknya, C-390 dilengkapi dengan mesin IAE V2500-E5, yang masing-masing menghasilkan daya dorong lepas landas sebesar 31.330 lb.
Pesawat dilengkapi dengan sistem avionik Rockwell Collins Pro Line Fusion, radar taktis Gabbiano T-20 dari SELEX Galileo, pod pengisian bahan bakar udara sayap seri Cobham 900E, dan pod penargetan elektro-optik/inframerah Rafael Litening II.
Fitur penting lainnya dari C-390 adalah kemampuannya untuk dikonfigurasi dengan cepat untuk pengisian bahan bakar di udara, berfungsi baik sebagai pesawat tanker maupun pesawat penerima.
Versi khusus untuk tugas ini diberi nama KC-390. Pengisian bahan bakar dapat dilakukan siang atau malam, berkat jendela pengamat dan kamera penglihatan malam.
C-390 dapat dilengkapi dengan pod pengisian bahan bakar canggih, dan tangki bahan bakar tambahan yang dapat dilepas dapat dipasang untuk meningkatkan kapasitas atau jangkauan pengisian bahan bakar.
Pesawat ini dapat dikonfigurasi ulang untuk berbagai misi dalam waktu kurang dari tiga jam.
Selanjutnya, sistem Penanganan Kargo (CHS) canggih pada C-390 menawarkan fleksibilitas tinggi dan tingkat produktivitas tinggi, yang memungkinkan konfigurasi ulang ruang kargo dengan cepat untuk berbagai misi tanpa alat khusus.
Lantai kargo dapat diubah dari konfigurasi datar menjadi konfigurasi rol dengan kemampuan terbalik. CHS mencakup semua aksesori yang diperlukan untuk memudahkan pemuatan, pengamanan, dan pembongkaran kargo.
Belanda dan Austria menjadi negara Eropa kedua dan ketiga yang akan mengoperasikan C-390.
Sebelumnya, Angkatan Udara Portugal menjadi yang pertama mengakuisisi lima C-390 dipesan tahun 2019 untuk menggantikan C-130. Dua pesawat pertama telah dikirim dan operasional.
Dua negara Eropa lainnya yang juga positif membeli C-390 adalah Hungaria dan Republik Ceko, masing-masing untuk dua pesawat. -RBS-