AIRSPACE REVIEW – Armada tempur Angkatan Udara Ukraina makin menipis, setelah tujuh Su-27 Flanker yang berada di Pangkalan Udara Mirgorod berhasil dihancurkan lewat serangan rudal balistik Iskander Rusia pada 2 Juli.
Dua hari kemudian, pada 4 Juli 2024, sebuah jet MiG-29 Angkatan Udara Ukraina yang berada di Pangkalan Udara Dolgintsevo, wilayah Dnepropetrovsk berhasil dihancurkan, kembali dihantam rudal balistik Iskander Rusia.
Namun demikian, tak lama lagi Angkatan Udara Ukraina akan mendapatkan suntikan arsenal baru berupa sejumlah jet tempur MiG-29 sumbangan dari Polandia.
MiG-29 yang dijanjikan dari Polandia tersebut, menurut Bulgarian Military, dapat tiba di Ukraina dalam waktu enam bulan ke depan.
Janusz Oniszkiewicz, Menteri Pertahanan Polandia dari tahun 1992-1993 dan 1997-2000,mengatakan, pemindahan sisa MiG-29 Polandia ke Ukraina bergantung pada jadwal pengiriman jet tempur F-35 dari AS ke Polandia, yang akan menggantikan jet-jet tersebut.
“Saya memperkirakan ini bisa memakan waktu sekitar setengah tahun,” ujarnya.
Perlu dicatat bahwa potensi serah terima MiG-29 dari Polandia ke Ukraina merupakan bagian dari perjanjian keamanan yang telah ditandatangani oleh kedua negara pada awal Juli 2024.
Perkiraan saat ini menunjukkan Angkatan Udara Polandia mungkin masih memiliki hingga dua lusin (24 unit) MiG-29 yang siap untuk ditransfer.
Sumbangan Polandia ini berpotensi mengembalikan armada MiG-29 Angkatan Udara Ukraina ke kekuatan operasional penuh, sambil menunggu kedatangan jet tempur Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon dan Dassault Mirage 2000 bekas negara Eropa.
Namun, jet tempur bukanlah kebutuhan yang paling mendesak bagi Angkatan Udara Ukraina saat ini. Kebutuhan utamanya adalah sistem rudal pertahanan udara yang kuat untuk melindungi armada yang ada di darat.
Tanpa sistem pertahanan ini, menambah lebih banyak jet mungkin sia-sia, karena jet-jet itu dapat dihancurkan dengan mudah sebelum lepas landas untuk menjalankan misi. -RBS-