AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) telah memulai program percontohan untuk menguji efektivitas skadron tempur yang lebih besar di Korea Selatan.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Skuadron Tempur ke-36 di Pangkalan Udara Osan akan menerima sembilan F-16 Fighting Falcon dari Wing Tempur ke-8 di Pangkalan Udara Kunsan, sehingga jumlah pesawat F-16 dalam satu skadron mencapai 31 unit.
Uji coba ini akan dilaksanakan selama setahun. Tujuannya adalah untuk menilai apakah skuadron dengan jumlah pesawat yang banyak berkorelasi dengan berbagai aspek kesiapan tempur.
USAF akan mengevaluasi faktor-faktor seperti jumlah misi yang diterbangkan, efisiensi pemeliharaan pesawat, pemanfaatan tenaga kerja, dan kebutuhan logistik.
Dari uji coba ini USAF akan mengidentifikasi berapa ukuran skuadron yang optimal untuk memaksimalkan efektivitas tempurnya.
Letjen David R. Iverson, Komandan Angkatan Udara ke-7 yang juga Wakil Komandan Pasukan AS di Korea, mengakui potensi tantangan yang terkait dengan program ini.
“Uji coba ini memungkinkan kami untuk menilai apakah skadron yang lebih besar meningkatkan efektivitas pelatihan dan kemampuan tempur jika pencegahan gagal,” ujarnya.
Diakui bahwa perubahan ini dapat menimbulkan kesulitan sementara bagi penerbang dan keluarga mereka.
Penambahan pesawat F-16 ke Skuadron Tempur ke-36, ujarnya, mencakup sekitar 150 awak pesawat dan personel pendukungnya.
Angkatan Udara ke-7 menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.
Program percontohan ini berfungsi sebagai uji coba kelanjutan kolaborasi antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan dalam mencegah potensi ancaman di kawasan. (RNS)