AIRSPACE REVIEW – Kementerian Ekonomi Jerman telah resmi memberikan persetujuan kepada perusahaan senjata Donaustahl untuk memproduksi dan mengekspor drone FPV Maus.
Disebutkan, pelanggan pertama untuk drone pembawa munisi ini adalah unit drone Ukraina, Kraken untuk digunakan melawan pasukan Rusia.
Maus diakui sebagai platform amunisi adaptif pertama di dunia yang dirancang untuk operasi siang dan malam, memanfaatkan pencitraan inframerah dan termal.
Maus dapat melakukan serangan kamikaze dengan membawa hulu ledak HEAT, amunisi anti infanteri VOG 30 mm, atau Sonyashnyk 85 mm, dan serangan antimaterial dengan Trench Cleaner.
Dengan jangkauan efektif 5-7 km, kecepatan pendakian 18-22 m/detik dan muatan maksimum 2,7 kg, Maus merupakan solusi serbaguna dan efektif untuk berbagai skenario pertempuran.
Mengenai Resimen Kraken adalah unit sukarelawan militer Ukraina, dibawah Direktorat Utama Intelijen Ukraina (HUR).
Satuan tersebut dibentuk pada tahun 2022 sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Kraken kini telah menjadi komponen utama dalam strategi pertahanan Ukraina. -RBS-