AIRSPACE REVIEW – Kerajaan Arab Saudi telah memesan empat pesawat Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) tambahan untuk Royal Saudi Air Force (RSAF).
Pesawat pertama akan menjalani konversi pada awal tahun 2026 dan bergabung dengan RSAF setahun berikutnya. Sesuai fungsinya, pesawat ini akan digunakan sebagai pesawat tanker dan pengangkutan udara.
Jean-Brice Dumont, Kepala Kekuatan Udara, Pertahanan dan Luar Angkasa Airbus mengatakan, pemesanan A330 MRTT tambahan oleh Arab Saudi merupakan bentuk kepuasan dan kepercayaan yang tinggi kepada Airbus.
“Pesanan baru ini menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi terhadap MRTT A330,” ujarnya.
Untuk diketahui, ini adalah kontrak ketiga yang ditandatangani Kerajaan Arab Saudi untuk A330 MRTT, sekaligus menjadikan RSAF sebagai salah satu operator MRTT terbesar di dunia.
Kontrak tersebut juga mencakup paket dukungan logistik dengan suku cadang, layanan pelatihan, dan dukungan layanan untuk empat pesawat baru tersebut.
Semua A330 MRTT RSAF dikonfigurasikan dengan selang dan pod, sistem boom, dan juga wadah pengisian bahan bakar. Hal ini memungkinkan A330 MRTT mengisi bahan bakar terhadap pesawat lain yang dilengkapi dengan sistem boom.
Sebagai bagian dari kontrak ini, Airbus menandatangani perjanjian Partisipasi Industri (IP) pada bulan Januari 2024 dengan GAMI (Otoritas Umum untuk Industri Militer) guna pengembangan dan pertumbuhan ekosistem industri untuk mendukung Visi Arab Saudi 2030, yakni program Pemerintah Saudi yang bertujuan untuk mendiversifikasi perekonomian negara.
Kontrak ini juga mencakup transfer teknologi dan pengetahuan A330 MRTT RSAF kepada perusahaan lokal SAAMS, yaitu perusahaan patungan antara SAMI (Saudi Arabian Military Industries) dan Airbus.
Airbus mengatakan, A330 MRTT saat ini menguasai pangsa pasar 90% di luar AS, dengan 82 pesanan dari 15 negara di Eropa, Asia, Amerika, dan Oseania. (RNS)
Kontrak efektif pembelian 2 unit MRTT Indonesia bagaimana ya, sudah terlaksana?