AIRSPACE REVIEW – Rosoboronexport JSC, bagian dari Rostec State Corporation, telah mendirikan produksi amunisi penusuk lapis baja armor-piercing fin-stabilized discarding-sabot (APFSDS) 3VBM17 Mango di India di bawah program ‘Make in India’.
Amunisi ini dirancang untuk mengeliminasi kendaraan yang dilengkapi dengan lapis baja komposit.
Peluru Mango 125 mm dirancang untuk ditembakkan dari tank tempur utama T-72 dan T-90, maupun berbagai versi kendaraan tempur ini digunakan oleh Angkatan Darat India.
Direktur Jenderal Rostec Sergey Chemezov mengatakan, Rostec mempunyai pengalaman luas dalam kemitraan industri dengan negara-negara sahabat. Banyak proyek yang mencakup transfer teknologi dan pertukaran kompetensi.
“Kemitraan semacam ini memungkinkan negara pengimpor untuk mengembangkan kapasitas produksinya – ini merupakan keunggulan kompetitif Rostec sebagai pemasok solusi pertahanan terkemuka,” kata dia.
Ia menambahkan, Rostec melaksanakan beberapa proyek serupa melalui kemitraan dengan India, termasuk produksi tank T-90 berlisensi, proyektil Mango APFSDS, dan sistem senjata lainnya.
Produksi bubuk mesiu di wilayah India untuk mencapai tingkat lokalisasi produksi proyektil Mango yang tertinggi, lanjutnya.
Amunisi Mango mencakup proyektil 3BM42 APFSDS yang mampu menyerang tank modern yang dilengkapi dengan lapis baja komposit.
Kerja sama ini, kata Chemezov, telah memenuhi persyaratan program Make in India dan Atmanirbhar Bharat Abhiyaan (India Mandiri).
Di lokasi perusahaan pertahanan India, Rosoboronexport telah menyiapkan fasilitas manufaktur utama untuk produksi proyektil Mango.
Hal ini memungkinkan India untuk mulai menguasai teknologi yang ditransfer ke India dan meluncurkan manufakturnya.
“Aktivitas Rosoboronexport di India adalah contoh nyata dari kemitraan industri komprehensif di mana proyek bersama untuk semua angkatan bersenjata telah dilaksanakan, dengan tingkat kerja sama antara perusahaan kedua negara yang unik di pasar dunia,” ujarnya. (RNS)