AIRSPACE REVIEW – ST Engineering yang berbasis di Singapura telah meluncurkan anggota terbaru dari keluarga kendaraan tempur lapis baja (AFV) disebut sebagai Terrex s5.
Pengembangannya dimulai tahun 2022, meskipun penelitian terhadap teknologi penggerak listrik hibrida (HED)-nya telah dimulai awal 2020.
Huruf ‘s’ pada istilah Terrex s5 ini berarti kecerdasan, keunggulan, keberlanjutan, kemampuan bertahan dan kemudahan servis.
ST Engineering mengatakan bila pengembangan Terrex s5 telah rampung dan dapat memasuki produksi ketika pesanan telah dilakukan.
Berat kotor kendaraan (GVW) Terrex s5 dilaporkan sebesar 35 ton, di mana 13 ton di antaranya merupakan muatan termasuk senjata, amunisi, bahan bakar dan 12 orang prajurit.
Penggeraknya mesin diesel Caterpillar turbocharged yang menghasilkan tenaga 711 hp, menawarkan kecepatan maksimum 120 km/jam. Sementara dengan sistem HED-nya, Terrex s5 menawarkan jangkauan lari senyap hingga 50 km.
Untuk mobilitas lintas alam tingkat tinggi, kendaraan ini dilengkapi dengan suspensi independen di kedelapan roda, dan power steering di keempat roda depan.
Terrex s5 menawarkan perlindungan terhadap balistik pada STANAG 4569 Level 4 dan Level 4a/b terhadap ledakan ranjau darat.
Fitur lainnya termasuk sistem multi-misi canggih (MMS) untuk komandan dan pengemudi, kamera untuk kesadaran situasional 360 derajat, diagnostik on-board.
Terrex s5 dapat dilengkapi dengan stasiun senjata kendali jarak jauh ST Engineering Adder, dibekali kanon umpan ganda Northrop Grumman MK44S 30 mm dan senapan mesin MG koaksial 7,62 mm.
Panser generasi terbaru keluarga Terrex 8X8 ini dapat dikembangkan berbagai varian seperti kendaraan tempur infanteri, pemburu tank, dan kendaraan pengusung mortir 120 mm. -RBS-