AIRSPACE REVIEW – Selain melakukan kunjungan kerja ke pabrik Dassault Aviation di Prancis yang memproduksi jet tempur Rafale pesanan Indonesia, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono dan delegasi juga melakukan peninjauan ke pabrik Thales yang memproduksi radar Ground Control Intercept (GCI) serta ke pabrik Safran yang memproduksi mesin pesawat, termasuk mesin M88 untuk Rafale.
Kunjungan Kasau ke fasilitas Thales LAS di Limours, Prancis pada hari Selasa, bertujuan meninjau secara langsung pabrikan, sekaligus mendalami teknologi radar GCI yang diproduksi di pabrik tersebut.
Kasau menerima presentasi dari pihak Thales mengenai kemampuan dan teknologi terbaru dalam sistem radar GCI. Presentasi tersebut memaparkan tentang keunggulan radar GCI dalam mendeteksi, melacak, dan mengintersepsi setiap ancaman udara dengan akurasi dan kecepatan tinggi.
Teknologi radar GCI dari Thales dikenal memiliki kemampuan superior dalam mendukung operasi pertahanan udara modern yang terintegrasi dan efektif. Kasau mengapresiasi inovasi dan teknologi canggih yang dikembangkan oleh Thales.
Marsekal Tonny sangat terkesan dengan teknologi radar GCI Thales. Sistem ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara kita secara signifikan, terutama dalam menghadapi berbagai ancaman modern.
Usai menerima paparan teknis, Kasau dan delegasi berdialog dengan para ahli Thales. Dialog mencakup berbagai aspek operasional dan pemeliharaan radar GCI.
Kunjungan ke Thales LAS Limours ini merupakan bagian dari upaya TNI AU untuk memperkuat alutsista dan meningkatkan kesiapan operasional melalui adopsi teknologi mutakhir.
Radar GCI yang dipresentasikan merupakan radar yang akan dioperasionalkan TNI AU, guna memperkuat sistem pertahanan udara nasional.
Kerja sama dengan Thales merupakan langkah strategis dalam modernisasi sistem pertahanan udara Indonesia.
Kasau berharap dapat terus menjalin hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan dalam upaya memperkuat pertahanan udara nasional dalam menjaga kedaulatan negara.
Kunjungan ke Safran
Keesokan harinya, Rabu (26/6), Kasau dan Delegasi TNI AU mengunjungi Safran Aircraft Engines di Moissy Cramayel, yang terletak 33 km sebelah tenggara Paris. Kunjungan ini dilakukan untuk menghadiri presentasi korporat mengenai mesin M88 untuk jet tempur Rafale.
Kasau dan delegasi mendapatkan penjelasan mendetail mengenai teknologi dan kapabilitas mesin Rafale yang diproduksi oleh Safran Aircraft Engines.
Sesuai kontrak pembelian oleh Kementerian Pertahanan RI beberapa waktu lalu, TNI AU akan menerima sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation.
Kunjungan ini penting untuk memperkuat pemahaman teknis tentang komponen pesawat Rafale yang diproduksi Safran Aircracht Engines.
Kunjungan ini juga mencerminkan komitmen TNI Angkatan Udara dalam meningkatkan kemampuan tempur dan operasional melalui pengadaan alutsista yang modern dan andal, tulis Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau).
Diharapkan, pengadaan pesawat tempur Rafale akan semakin memperkuat pertahanan udara Indonesia dan meningkatkan kesiapan TNI AU dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. (RNS)