AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan Portugal mengumumkan dalam sidang parlemen bahwa akuisisi pesawat Embraer A-29N Super Tucano akan segera disetujui secara hukum.
Berdasarkan Undang-Undang Pemrograman Militer (LPM), mereka telah mengalokasikan anggaran sebesar 180,5 juta euro untuk akuisisi pesawat dukungan udara jarak dekat (CAS) ini, Army Recognition mewartakan (27/6).
Tak diungkapkan berapa pesawat yang akan dibeli, namun yang pasti Portugal akan menjadi negara anggota NATO pertama yang akan mengoperasikan A-29N ini.
Mengenai A-29N (NATO), merupakan pesawat versi terbaru keluarga Super Tucano, yang dikonfigurasikan secara khusus untuk memenuhi persyaratan negara-negara NATO.
A-29N dirancang untuk menjalankan berbagai misi, termasuk serangan darat, pengintaian bersenjata, dan pelatihan taktis.
Dari segi performa, A-29N menawarkan kecepatan maksimum 320 knot, terbang hingga ketinggian 35.000 kaki. Dengan ketahanan di udara 3,4 jam dengan bahan bakar internal, dan 5,2 jam dengan tangki eksternal.
A-29N juga dilengkapi dengan sistem perlindungan elektronik canggih, sistem peringatan radar dan rudal, dan kursi lontar zero-zero untuk keselamatan awak dalam keadaan darurat.
Untuk persenjataannya, selain senapan mesin tetap kaliber 12,7 mm di sayapnya, A-29N dapat membawa rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan, termasuk juga bom pintar.
Pesawat bermesin turboprop tunggal ini dapat beroperasi dari landasan pacu yang tidak dipersiapkan seperti tanah keras.
Kemampuannya lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek (900 m untuk lepas landas dan 860 m untuk mendarat) menjadikannya aset utama untuk operasi dari pangkalan terdepan.
Kehadiran A-29N ini akan menggantikan posisi pesawat latih serang ringan Alpha Jet milik Angkatan Udara Portugal yang telah dipensiunkan sejak 2018 silam. -RBS-