Taiwan perkenalkan panser penghancur tank dengan kanon 105 mm

Panser penghancur tank TaiwanTaiwan MND

AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan memperkenalkan prototipe panser penghancur tank dan kendaraan lapis baja lainnya yang dilengkapi kanon 105 mm.

Panser kanon ini dikembangkan oleh Biro Persenjataan Taiwan dan Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST).

Saat ini dua prototipe (D1 dan D2) telah dibangun dan digunakan untuk uji coba kinerjanya.

Meskipun hasil pengujiannya memuaskan, militer Taiwan menginginkan tinggi panser dikurangi dari 3,3 m menjadi 3 m saja, sehingga memerlukan penyesuaian pada tata letak internal kubah senjata.

Kementerian Pertahanan Nasional telah menyetujui pendanaan baru untuk pembangunan prototipe D3.

NCSIST menangani pengembangan turret sekitar 5,2 juta dolar AS dan Biro Persenjataan bertanggung jawab atas lambung kendaraan dengan nilai 3,6 juta dolar AS.

Produksi dan validasi model D3 diharapkan selesai pada tahun 2025, dengan menggunakan 89 persen suku cadang yang diproduksi di dalam negeri.

Prototipe D2 mencakup modifikasi desain yang dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap amunisi kaliber kecil, peluru 12,7 mm, dan RPG, serta peningkatan kewaspadaan situasional melalui kamera EO/IR eksterior untuk penglihatan ke segala arah.

Kendaraan berawak empat ini diperkirakan menggunakan mesin diesel Caterpillar C9 seperti yang digunakan panser pengangkut pasukan (APC) Clouded Leopard 8X8, namun dengan peningkatan tenaga dari 450 hp menjadi 600 hp.

Sementara itu, kanon 105 mm pada prototipe D2 telah diuji dengan 400 butir munisi, dengan perkiraan umur pakai 800 hingga 1.000 butir munisi.

Dalam sebuah demonstrasi, menunjukkan kemampuan untuk menembus pelat baja setebal 500 mm dari jarak 2.000 m menggunakan.munisi APFSDS (Armour-piercing fin-stabilized discarding sabot). -RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *