AIRSPACE REVIEW – Korea Aerospace Industries (KAI), raksasa kedirgantaraan Korea Selatan, mendapatkan kontrak resmi dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) sebesar 1,96 triliun won (1,41 miliar dolar AS) pada 25 Juni 2024.
Kontrak tersebut menetapkan pembuatan 20 jet tempur KF-21 untuk Angkatan Udara Korea Selatan, termasuk dukungan logistik untuk menyediakan manual teknis dan program pelatihan yang sesuai.
Proyek ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengganti armada jet F-4 Phantom ll dan F-5 Tiger ll yang sudah tua dan untuk melengkapi Angkatan Udara Korea Selatan dengan aset teknologi canggih.
Dimulai pada tahun 2015 bekerja sama dengan Indonesia, program KF-21 melambangkan upaya mencapai kedaulatan teknologi di bidang pertahanan.
Menurut para pemimpin KAI, kontrak ini tidak hanya memenuhi kebutuhan militer tetapi juga mewujudkan aspirasi nasional untuk pertahanan otonom, melindungi wilayah udara Korea Selatan dengan teknologi dalam negeri.
Kehadiran KF-21 dipandang tidak hanya sebagai alat pertahanan tetapi juga berpotensi menjadi pendorong kemandirian industri di sektor kedirgantaraan bagi Negeri Ginseng ini.
Secara teknis, KF-21 dilengkapi dengan dua mesin turbojet ganda F414-400K. Mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 2.250 km/jam, dengan jangkauan operasional 1.000 km.
Jet tempur generasi 4,5 ini dirancang untuk dipersenjatai dengan empat rudal Meteor di bawah perutnya, dan juga rudal IRIS-T di sayapnya. Serta dapat rudal udara ke permukaan juga bom pintar. -RBS-