AIRSPACE REVIEW – Sebanyak 30 jet tempur negara asing akan datang ke Jepang pada bulan Juli. Angkatan Udara Negeri Matahari Terbit (JASDF) mengundang pesawat-pesawat tersebut untuk melakukan latihan pertarungan udara dengan tiga jawara Eropa, yaitu Jerman, Prancis, dan Spanyol.
Kementerian Pertahanan Jepang pada hari Selasa menyatakan, latihan bersejarah ini akan menjadi yang pertama dilakukan di Jepang.
Latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan taktis para penerbang JASDF dan mendorong saling pengertian dengan angkatan udara negara-negara Eropa.
Angkatan Udara Jerman, Prancis, dan Spanyol selama dua bulan dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke negara-negara di kawasan Indo-Pasifik termasuk Jepang, India, Australia, dan Amerika Serikat. Salah satu agenda besar yang dijalani adalah latihan multinasional Pitch Black di Australia.
Latihan tempur udara JASDF dengan Angkatan Udara dan Antariksa Perancis akan dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 Juli di wilayah udara sekitar Pangkalan Udara Hyakuri di Prefektur Ibaraki.
Sementara latihan dengan Jerman dan Spanyol akan dilaksanakan di wilayah udara sekitar Pangkalan Udara Chitose di Hokkaido setelah itu, kata Kementerian Pertahanan Jepang dikutip The Japan Times.
Jerman dan Spanyol akan mengirimkan jet Eurofighter Typhoon, sedangkan Prancis akan mengirimkan jet Rafale. Pesawat-pesawat ini akan di didampingi oleh beberapa pesawat angkut dan pesawat tanker serta beberapa ratus personel.
Untuk melawan Rafale Prancis, JASDF akan mengerahkan jet tempur F-2-nya. Sementara untuk melawan Typhoon dari Jerman dan Spayol, JASDF akan mengerahkan jet tempur F-15J.
Latihan dengan Jerman akan dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 25 Juli. JASDF dan Luftwaffe akan mengadakan latihan bilateral pertama mereka dengan sandi Nippon Skies. Latihan ini merupakan kelanjutan dari latihan yang sama tahun 2022.
Juru Bicara Luftwaffe mengatakan, tiga dari delapan Eurofighter Typhoon akan tetap berada di Pangkalan Udara Chitose, Jepang. Sementara sisanya akan terbang ke Australia bersama pesawat Prancis dan Spanyol untuk latihan multilateral Pitch Black. Latihan Pitch Black ini juga diikuti oleh JASDF.
“Kunjungan berturut-turut angkatan bersenjata negara-negara ini ke kawasan Indo-Pasifik adalah bukti kemauan dan kemampuan mereka untuk terlibat di kawasan Indo-Pasifik,” kata Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara kepada media.
Perancis, Jerman dan Spanyol, yang berencana untuk memperkuat keterlibatan militer mereka di Indo-Pasifik, adalah mitra dalam Future Combat Air System (FCAS) trilateral.
Sementara Jepang bergabung dalam proyek Global Combat Air Program (GCAP) dengan Inggris dan Italia.
Baik Eropa maupun Jepang prihatin dengan apa yang mereka lihat sebagai tantangan yang semakin besar terhadap tatanan internasional, termasuk perang di Ukraina, gangguan rantai pasokan, dan ketegangan keamanan di Asia Timur.
Hal ini mengakibatkan sejumlah negara Eropa meningkatkan kerja sama pertahanan, diplomasi, dan keamanan ekonomi dengan Jepang dan sekutu regional AS lainnya seperti Korea Selatan, Australia, dan Filipina. (RNS)