F-22 Blok 20 tidak secanggih Blok 30/35, GAO: USAF gagal memberikan pemahanan kepada Kongres AS

F-22 Block 20Wikimedia

AIRSPACE REVIEW – Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) mengatakan, Angkatan Udara AS (USAF) gagal memberikan pemahaman kepada Kongres AS mengenai rencana penghentian operasi jet tempur siluman F-22 Blok 20.

Kongres AS tidak diberikan data yang diperlukan untuk memahami sepenuhnya implikasi proposal anggaran USAF tahun fiskal 2023 untuk menghentikan layanan operasi semua varian F-22 Raptor Blok 20 yang lebih tua.

Dalam laporannya tanggal 18 Juni 2024, GAO menyatakan bahwa pesawat tempur F-22 Blok 20, yang digunakan untuk pelatihan dan kemampuannya tidak secanggih Blok 30/35, direncanakan untuk dipensiunkan.

Namun USAF tidak melaporkan anggaran yang dibutuhkan untuk mengakomodir pelatihan penerbangan atau meng-upgrade pesawat tersebut.

Seperti diketahui, USAF mengoperasikan 32 F-22 Blok 20 dan 150 F-22 Blok 30/35 yang lebih canggih.

GAO menambahkan, USAF tidak melaporkan rincian penting seperti bagaimana pelatihan pilot F-22 bila tanpa Blok 20, atau apakah blok tersebut harus ditingkatkan daripada dipensiunkan.

Kongres tidak memiliki cukup data untuk mengambil keputusan. Hal ini juga terjadi sebelumnya dalam laporan tahun 2016, tambah GAO.

“Kami merekomendasikan agar USAF mengumpulkan data untuk melengkapi proposalnya, dan Kongres memerlukan data spesifik dari proposal yang diajukan sebagai bahan pertimbangan,” kata GAO.

GAO menambahkan bahwa USAF sendiri tidak memperoleh cukup informasi tentang potensi peningkatan pesawat Blok 20 ke standar Blok 30/35.

“Kontraktor memperkirakan peningkatan akan menelan biaya setidaknya $3,3 miliar dan membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk menyelesaikannya tetapi tidak memberikan data pendukung. USAF memutuskan bahwa informasi ini cukup untuk tujuannya,” lapor GAO.

“Tanpa bukti yang lebih baik tentang dampak potensial dari divestasi atau peningkatan pesawat F-22 Block 20, Kongres mungkin terhambat dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai manfaat proposal USAF,” tandasnya.

Hingga saat ini Kongres AS tidak setuju bila USAF memensiunkan F-22 Blok 20 hingga tahun 2028. Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) tahun 2023 mengeluarkan larangan pengurangan inventaris F-22 USAF, yang secara efektif menghalangi rencana dipensiunkannya pesawat F-22 Blok 20. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *