AIRSPACE REVIEW – Pada pameran pertahanan Eurosatory 2024 di Paris, Prancis, perusahaan pertahanan kondang asal Jerman, Rheinmetall, memperkenalkan tiga tank tempur barunya.
Yang pertama adalah Panther Evo Upgrade, sebuah tank tempur utama (MBT) hibrid baru. Model ini menggabungkan sasis Leopard 2A4 dengan turret KF51 Panther.
Tank baru ini dapat berfungsi sebagai upgrade untuk armada Leopard 2 yang sudah ada atau bersaing dengan tank lain seperti Leopard 2 A-RC 3.0 milik perusahaan Prancis/Jerman KNDS.
Senjata utama Panther Evo Upgrade adalah Rheinmetall Future Gun System (FGS) dengan kanon 130 mm, yang dilaporkan melebihi kinerja senjata standar NATO 120 mm, menawarkan jangkauan efektif 50 persen lebih panjang, hingga 4 km.
FGS mencakup autoloader yang mampu menembakkan sekitar 11,25 putaran per menit, dibantu oleh magasin berbasis konveyor yang masing-masing menampung sepuluh putaran.
Selama pengujian, autoloader menembakkan tiga peluru dalam 16 detik. FGS mampu menembakkan berbagai amunisi, termasuk peluru Kinetic Energy (KE) seperti Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding Sabot (APFSDS) untuk menembus lapis baja.
Tank kedua adalah KF51-U, MBT terbaru yang dilengkapi dengan turret tak berawak berteknologi tinggi, yang sebelumnya dikenal sebagai CUT (Concept Uncrewed Turret).
Persenjataan utama KF51-U adalah FGS 130 mm yang didukung oleh magasin otomatis yang terletak di bagian belakang turret, yang mampu menembakkan 25 peluru.
Anggota kru dilengkapi dengan optik penglihatan siang dan malam serta pengukur jarak laser terintegrasi. Penembaknya menggunakan SEOSS 400 modern.
Pengamat dan penembak dapat mengamati secara independen satu sama lain dan menetapkan serta menyerang target. Oleh karena itu, KF51-U memiliki kemampuan hunter-killer dan killer-killer.
Tank ketiga adalah Lynx KF41 dengan turret Leonardo HITFACT MkII buatan Italia. Tank medium ini dibangun berdasarkan Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) Lynx KF41.
HITFACT MkII adalah sistem turret berteknologi tinggi yang saat ini sedang diproduksi dan memenuhi syarat NATO. Dengan lebih dari 500 unit yang sudah beroperasi di seluruh dunia.
Varian MkII terkenal dengan fitur-fitur canggihnya, menggabungkan rangkaian sensor optronik digital sepenuhnya dan penggerak turret listrik, yang meningkatkan keselamatan dan kinerja turret.
Lalu fitur kemampuan bertahan hidup yang ditingkatkan memastikan perlindungan yang kuat dalam berbagai skenario pertempuran.
Desain turret HITFACT MkII yang fleksibel memungkinkannya untuk mengakomodasi kanon 105/52 mm atau kanon smoothbore 120/45 mm dengan gaya recoil rendah.
Turret ini dirancang untuk awak dua atau tiga orang dan menawarkan fitur opsional seperti pemuat otomatis untuk peluru 120 mm. -RBS-