Mulai tahun 2025, Angkatan Darat Prancis akan mengganti rudal antitank ERYX buatan lokal dengan NLAW dari Swedia

NLAW.jpgIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Prancis telah memutuskan untuk membeli rudal antitank baru NLAW. Rudal buatan Swedia ini akan menggantikan rudal antitank buatan lokal ERYX yang sudah menua.

Pembelian NLAW ini untuk menunggu pengembangan sistem antitank jarak pendek baru (ACCP) buatan Prancis sendiri.

NLAW yang dirancang oleh Saab Swedia ini akan diproduksi bekerja sama dengan Thales, Prancis. NLAW tersebut akan diintegrasikan ke dalam pasukan pada akhir tahun 2025.

Langkah pembelian ini, akan memulai penggantian rudal ERYX yang masa pakainya telah diperpanjang dari tahun 2023 hingga 2026.

Namun jumlah spesifiknya rudal yang akan diperoleh Angkatan Darat Prancis tersebut belum diungkapkan.

Dengan membeli NLAW secara langsung, Angkatan Darat Prancis dengan cepat mengadopsi solusi sementara yang hemat biaya, dan mampu mengisi kesenjangan kemampuan yang ada.

Rudal baru NLAW ini memiliki jangkauan efektif 800 m, lebih jauh dibandingkan dengan ERYX yang hanya 600 m.

Kehadiran NLAW akan meningkatkan daya tembak dan koherensi operasional infanteri, memastikan mereka dapat memenuhi tuntutan skenario pertempuran di masa depan secara efektif.

Mengenai NLAW (Next Generation Light Anti-tank Weapon), rudal antitank ini dikembangkan melalui kolaborasi antara Swedia dan Inggris untuk menggantikan sistem antitank lama seperti LAW 80 dan ILAW (AT4CS).

Sistem panduan fire-and-forget NLAW dan fitur soft-launch memungkinkannya untuk digunakan di ruang terbatas, sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan pertempuran perkotaan.

Rudal dapat digunakan untuk menyerang target seperti tank atau kendaraan tempur jenis lainnya, hingga tempat persembunyian lawan.-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *