AIRSPACE REVIEW – Beredar viral di media sosial, foto pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AWACS) Rusia yang baru, A-100 Premier, saat melaksanakan uji penerbangannya.
Menurut laporan, prototipe pesawat AWACS A-100 Premier sedang memasuki tahap akhir pengujian skala penuh untuk sistem deteksi radar jarak jauhnya.
Setelah pengujian ini berhasil diselesaikan, produksi serial diharapkan dapat dimulai, dan pesawat dapat segera berdinas untuk Angkatan Udara Rusia yang kini kekurangan pesawat jenis ini.
Dilansir oleh Bulgarian Military, A-100 dilengkapi dengan stasiun radar onboard baru bernama “Premier” yang dipasangkan pada pesawat angkut Il-76MD-90A yang dimodernisasi.
Dikembangkan pada tahun 2014 oleh para ahli dari Kompleks Ilmiah dan Teknis Penerbangan Taganrog, Beriev bekerja sama dengan lembaga Vega-M, bagian dari perusahaan negara Ruselectronica.
Sistem radar A-100 yang mutakhir dilengkapi antena array bertahap aktif, dapat berfungsi dalam pengintaian radio elektronik.
Pesawat ini dilengkapi dengan terminal yang memungkinkannya bertukar informasi dengan pesawat tempur Rusia dan sistem rudal antipesawat melalui jalur komunikasi yang aman dan stabil.
Fitur ini sangat penting untuk penetapan target yang berada di udara, darat, dan permukaan air.
Radar terbang A-100 dapat menerima data dari satelit luar angkasa dan mengendalikan drone, meneruskan informasi ini ke senjata darat dan udara.
Selain itu, A-100 berinteraksi secara mulus dengan sistem pengintaian darat, seperti radar jarak jauh, sehingga meningkatkan kesadaran situasional secara keseluruhan.
Dirancang untuk berfungsi sebagai pusat komando lintas udara serbaguna, A-100 secara bersamaan dapat mendeteksi dan melacak hingga 350 target udara, laut, dan darat pada jarak hingga 650 km.
A-100 Premier AWACS memiliki jangkauan yang mengesankan sekitar 5.000 km dan dapat bertahan di udara selama lebih dari 10 jam tanpa mengisi bahan bakar.
Selanjutnya, kehadiran pesawat AWACS canggih A-100 Premier ini akan menggantikan secara bertahap A-50 Mainstay yang sudah tua. -RBS-
Sudah pasti akan diterjunkan ke palagan Ukraina, sebagai pusat komando terbang yaitu sebagai mata dan telinga pasukan Rusia di darat maupun udara dalam struktur CMS (Combat Management System) untuk mendeteksi sasaran yang bergerak dan statis secara lebih akurat
Rusia negeri yang paling cepat beradaptasi dalam kebutuhan militernya. Kedatangan SkyEye ini akan membuat pasukan Rusia semakin kuat karena asupan informasi intelijen yang real time